Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu 2022 ISSN: Website: https://kiiies50.uindatokarama.ac.id/ Strategi Pembelajaran Begin Match to source 4 in source list: http://digilib.iainkendari.ac.id/3366/7/BAB 1.pdfGuru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Sikap Religius Peserta Didik Di SMA NegeriEnd Match 1 Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Nurliana Nurliana1*, Askar Askar2 & Rustina Rustina3 Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu E-mail: nur477383@gmail.com INFORMASI INFORMASI ABSTRAK Begin Match to source 5 in source list: https://id.123dok.com/document/zglwvg2q-strategi-pendidikan-meningkatkan-religiusitas-kecamatan-kabupaten-magelang-repository.htmlEra globalisasi banyak memberikan dampak bagi kehidupanEnd Match social, Begin Match to source 5 in source list: https://id.123dok.com/document/zglwvg2q-strategi-pendidikan-meningkatkan-religiusitas-kecamatan-kabupaten-magelang-repository.htmlterutama di kalanganEnd Match KATAKUNCI peserta didik. Begin Match to source 5 in source list: https://id.123dok.com/document/zglwvg2q-strategi-pendidikan-meningkatkan-religiusitas-kecamatan-kabupaten-magelang-repository.htmlBanyakEnd Match peserta didik Begin Match to source 5 in source list: https://id.123dok.com/document/zglwvg2q-strategi-pendidikan-meningkatkan-religiusitas-kecamatan-kabupaten-magelang-repository.htmlyang merasakan dampakEnd Match globlisasi Begin Match to source 5 in source list: https://id.123dok.com/document/zglwvg2q-strategi-pendidikan-meningkatkan-religiusitas-kecamatan-kabupaten-magelang-repository.htmlterutama dalam bidang teknologiEnd Match. hal ini juga memberi pengaruh kepada sikap religius peserta didik oleh Strategi Pembelajaran, Sikap karena itu guru terutama guru PAI mempunyai peran penting untuk menerapkan Religius strategi yang tepat untuk membantu meningkakan sikap religius peserta didik. Berkenaan dengan hal tersebut, maka uraian dalam artikel ini berangkat dari masalah Bagaimanakah sikap religius Peserta Didik di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora?, dan Bagaimanakah strategi pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan sikap religius peserta didik SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam MeningkatkanEnd Match sikap Religius Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfPeserta Didik diEnd Match SMAN Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdf1End Match Sindue Tombusabora. Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfAdapun beberapa kegiatan yang di lakukan oleh guru PAI dalam meningkatanEnd Match sikap religius Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfpeserta didik adalah sebagai berikut: Kegiatan meningkatan kualitas pembelajaran saat pembelajaran berlangsung, seperti, dengan metode nasihat, memberikan konseling atau bimbingan, memberikan keteladanan, metode pembiasaan, memberikan hadiah, memberikan hukuman serta memberikan perhatian. Sedangkan kegiatan diluar kelas, sepertiEnd Match, kegiatan pesantren kilat, Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfdan perayaan hari besar IslamEnd Match contonhnya Isra Mi’raj dan Maulid Nabi. Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfDengan menerapkan strategi yang telah disebutkan maka strategi tersebut akan dapat memberikan dampakEnd Match serta Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfmeningkatkanEnd Match sikap religius Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfpeserta didik baik ituEnd Match di dalam Begin Match to source 2 in source list: http://repository.uinjambi.ac.id/7060/1/SKRIPSI_ ROSDALISA_201172399.pdfsekolah maupun diEnd Match lingkungan Masyarakat. 1. Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Pendahuluan Manusia merupakan makhuk Allah yang memiliki sifat hakiki yaitu makhluk beragama (homo religius), dimana setiapEnd Match anusia Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419mempunyai fitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilaiEnd Match kebenaranyang Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419bersumber dari agamaEnd Match (Syamsu Yusuf, 2010). Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Selain itu manusia bisa juga dikatakan memiliki motif beragama, rasa keagamaan, dan kemampuan untuk memahami serta mengamalkan nilai-nilai keagamaan. Dari sisi tersebut dapat tergambarkan bagaimana eratnya agama dengan manusia. Eratnya hubungan antara keduanya tentunya akan berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Agama dan manusia memiliki hubungan kodrati dimana agama menyatuEnd Match alam Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419fitrah penciptaan manusia. Hal tersebut terwujud dalam bentuk ketundukan, kerinduan ibadah, serta sifat-sifat luhurEnd Match (Sholehan alif, 2015). Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Budi pekerti yang luhur, akhlak yang mulia dan memiliki kekuatan spiritual yang baik merupakan perwujudan dari sifat-sifat luhur yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir. Sifat-sifat yang telah tertanam tersebut perlu untuk dijaga keberadaannya, dan dikembangkan. Pendidikan menjadi salah satu bentuk strategi manusia untuk tetap saling menjaga nilai-nlai dan sifat-sifat baik tersebut agar tetap ada dan dapat bertambah seiring dengan berjalannya proses kehidupan setiap individu. Hal ini selaras pula dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam pengertian pendidikan dalam UU no 20 tahun 2003 yakni, pendidikan merupakanEnd Match 1 Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI). Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu sebagai Presenter 2 Dosen UIN Datokarama Palu 3 Dosen UIN Datokarama Palu Begin Match to source 3 in source list: http://repository.unpas.ac.id/59580/6/5. BAB I.pdfusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanEnd Match spiritul Begin Match to source 3 in source list: http://repository.unpas.ac.id/59580/6/5. BAB I.pdfkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaraEnd Match (UU, 2003). Begin Match to source 3 in source list: http://repository.unpas.ac.id/59580/6/5. BAB I.pdfMenurutEnd Match Gloc Begin Match to source 3 in source list: http://repository.unpas.ac.id/59580/6/5. BAB I.pdfdanEnd Match Stark religiusitas memiliki 5 aspek yakni,(Nur Azizah, 2017) Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/14191) Aspek Ideologi yang merupakan sebuah keyakinan akan kebenaran agama yang dianutnya. 2) Aspek Ritualistic yang merupakan sikap patuh setiap individu dalam menjalankan ritual keagamaanya, 3) Aspek Experiensial merupakan perasaan dan pengalaman kegamaan yang dirasakan sendiri oleh individuEnd Match berkaitan Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419denganEnd Match kepercayaan Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419bergamanya. 4) Aspek intelektual merupakan pengetahuan seseorang tentang ajaran agamanya, dan 5) Aspek Konsekuensial merupakan aspek yang mengukur tingkatEnd Match keagamaan Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419berdasarkan sikap socialnya. Aspek aspek religiusitas tersebut pada dasarnya dapat di tingkatkanEnd Match seiring Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419dengan proses pendidikan yang diarahkan kepada tujuannya yakni menjadi insan yang luhur. Guru menjadi salah satu kunci suksesnya pencapaian pendidikan. Guru memegang peranan yang cukup penting dalam proses pencapaian tujuan tersebut, termasuk juga mencapai setiap aspek religiusitas yang juga menjadi tujuan pendidikan yang luhurEnd Match. Peserta didik Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419sebagai pelaku aktif dari pendidikan, perlu diarahkan agar sikap dan sifat yang berkembang menuju kearah tujuan pendidikan yang didalamnya juga memuat sisi religiusitas. Arahan pengembangan sisi religiusitasEnd Match peserta didik Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419pada dasarnya peran dari semua guru/ pendidik dalam mata pelajaran apapun, namun secara jelas, ilmu terkait budi pekerti yang luhur yang di dalamnya memuat unsur religiusitas dan spiritual secara horizontal dan vertical nampak jelas pada mata pelajaran Pendidikan AgamaEnd Match Islam (PAI). Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Strategi atau usaha guru untuk menanamkan serta menumbuhkan religiusitas menurut Ahmad Tafsir antara lain; 1) memberikan teladan, 2) membiasakan yang baik, 3) disiplin, 4) memberikan motivasi dan dorongan, 5) memberikanEnd Match hadiah (Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419secara psikologis), 6) Punishment, 7) Penciptaan suasanan yang berpengaruh pada perubahan positifEnd Match (Ahmad Tafsir, 2011). Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Beberapa strategi tersebut kemudian harus didukung dengan merode penyampaian yang baik. Metode dalam perwujudan usaha atau strategi guru dalam meningkatkan religiusitasEnd Match peserta didik Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419saat ini menjadi tantangan tersendiri. Bukan hanya bagi guru mata pelajaranEnd Match PAI Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419namun hampir keseluruhan pendidik saat iniEnd Match. Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Keterbatasan tatap muka inilah menjadi tantangan tersendiri guruEnd Match PAI Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419khususnya dalam memantau aktivitasEnd Match peserta didik Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419yang berhubungan dengan sikap religiusEnd Match peserta didik. Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419Kondisi yang berbeda inilah yang membuat peneliti perluEnd Match mengkaji Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419secara mendalam terkait strategi yang dilakukan guruEnd Match PAI Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419khususnya di SMA NEnd Match Sindue Tombusabora Begin Match to source 1 in source list: http://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/download/580/272/1419dalam meningkatkanEnd Match sikap religius peserta didik. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 StrategidPembelajaranqGurumPendidikanbAgamaeIslami Sebelumomenjelaskan pengertian strategikpembelajaran, makauPerlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan antara mengajar dan belajar.pGagne mengemukakan bahwa yang dimaksud denganepengajaraneadalah: “anyoactivity on the parteof one personointended to facilitateklearning on the partqof another.” Definisikini jelaskmenunjukkanoperanpguru dalam memfasilitasikterjadinya proses dan hasil belajartbagi peserta didik. Gurueadalah orangoyang aktifdmembantu peserta didik (Suparman, 2019). Definisi ini mencerminkan pandangan pendidikan yang lebih demokratis. Artinya, guru dan siswa berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mencakup seperangkat nilai dan keyakinan yang dianggap penting untuk meningkatkan sikap terhadap kenyataan. Hidup itu bersatu, Dengan definisi ini pembelajaran tetap membawa guru dengan peserta didik berkolaborasi untuk mencapai konsensus tentang esensi, dan kemudian mempengaruhi realitas kehidupan. Pengajaran dalam kedua definisi tersebut tetap mengutamakan peran guru, oleh karena itu disebut sebagai pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered or teacher oriented). Perspektif tentang pendidikan ini kemudian berkembang menjadi perspektif yang berpusatopada peserta didik (learnerecentered or learner oriented). Istilah “mengajar” dianggap kurang tepat untuk menggambarkan guru sebagai figur sentral dalam proses belajar mengajar. Peserta didik menjadi pasif sebagai akibat dari sudut pandang ini, hanya menjadi pendengar yang baik, tertib, dan puas untuk "hanya menyimak" materi pelajaran. Disisi lain, guru berusaha untuk mencakup materi sebanyak mungkin untuk memenuhi persyaratan kurikulum. GagnepdanpBriggsoberpendapatabahwa pembelajaran adalah “a set of events which affect learners in such a way that learning is facilitated Belajar adalahokumpulan pengalaman yang mempengaruhi siswa atau peserta didik sedemikian rupaksehingga memfasilitasirperubahan perilaku yang dikenal sebagai hasil belajar. Belajaroadalah merencanakan sebelumnyamserangkaiangperistiwa belajarvyang bertujuanwmenghasilkanpperubahan perilakumyang diinginkan (Gagne, Robert M. and Leslie J. Briggs, 1979). KIIIES 5.0, 2022 Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan/rangkaian peristiwa di mana seorang guru mengatur atau mengukur lingkungan dengan sebaik-baiknya guna membantu peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar. Proses pembelajaran mengacu pada proses di mana peserta didik menanggapi penyampaian materi pelajaran oleh guru agar terjadi perubahan perilaku. Kegiatan pembelajaran harus direncanakan melalui strategi pembelajaran agar dapatoberlangsung denganpbaik dan memberikan pengalaman belajarmyangbbermakna bagi peserta didik. Kempamendefinisikan strategi pembelajaran sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sesuai dengan pandangan di atas, Dick dan Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah “a set of instructional materials and the procedures that will be used with those materials to enable students mastery learning outcomes (seperangkat sumber belajar dan praktik yang bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil belajar siswa). Komponenostrategikpembelajaranomenurut Miarsokyaitu: a) Tujuaneumum pembelajaraniyang ingin dicapai; misalnyaimeningkatnya minat yang lebih besar dalam membaca dan motivasi untuk memahami Hadis dari Al-Qur'an, b) Teknikapembelajaran, c) Menyelenggarakan kegiatan belajar berarti mengkoordinir upaya siswa, guru, dan pendidik lainnya, d) peristiwa pembelajaran; yaitu tahapan-tahapan proses pembelajaran, serta upaya-upaya yang harus dilakukan pada setiap tahapan agar proses tersebut berhasil., e) Urutan pembelajaran, yaitu tahapan-tahapan isi pengajaran yang ditawarkan agar lebih mudah dipahami; f) Penilaian, yaitu landasan dan metode (instrumen) yang digunakan untuk mengukur usaha dan atau hasil belajar; g) Pembelajaran/manajemen kelas, yang menyangkut bagaimana pola pembelajaran diatur. h) Tempat atau latar adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, dan i) Waktu berlangsungnya proses belajar mengajar. Berdasarkangbeberapakpendapat di atas, Strategikpembelajarangadalah metode yang dipilih dan digunakan oleh seorang guruhuntuk menyampaikan isi pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menerima dan memahami materi dengan lebih mudah, sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran tujuan pembelajaran dapat dikuasai. 2.2 SikapoReligius Menurut Jalaludinukata religioberasal dari bahasa Latin religiomyang akar katanya adalah religaretyang berartikmengikat. Maksud religikatau agama pada umumnya, Ada normamdan kewajibangyang harus diikuti yang semuanya berfungsi untukumengikat dan mempersatukan seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya dengangTuhan, sesamahmanusiahdangalam sekitar (Jalaludin, 2002). Dan religi adalah kepercayaan. Ketaatan pada agama, ibadah, ketakwaan, iman, dan agama adalah contoh-contoh religiusitas. Sifat dan sudut pandang kepercayaan seseorang kepada Tuhan terkait erat dengan agama. Menurut Starkydan Glockodalam Mustarikterdapat lima dimensihReligius (Mustari, 2019): 1) KeyakinangAgama 2) Ibadah 3) PengetahuangAgama 4) PengalamangAgama 5) Konsekuensis Ada beberapa metode penanaman sikap religius bagi peserta didik, yaitu metode keteladanan, metode pembiasaan, metode nasehat, metode hukuman dan metode perhatian. a) Metode Keteladanan 17 b) Metode Pembiasaan c) Metode Nasehat d) Metode Hukuman dan hadiah e) Metode Perhatian 3. Methodologi Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI di SMAN 1 Sindue Tombusabora Sedangkan untuk objek penelitiannya sendiri adalah bentuk strategi atau usaha guru PAI dalam meningkatkan sikap religius. Sedangkan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.Tujuan penggunaan metode ini agar peneliti mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai strategi guru PAI dalam meningkatkan sikap religius peserta didik. Observasi yang digunakan penulis adalah jenis obeservasi non participant yaitu observasi dimana peniliti hanya menjadi pengamat saja (menjadi pihak ke tiga). Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan obeservasi terstruktur untuk mendapatkan data mengenai strategi guru PAI dalam meningkatkan sikap religius peserta didik. 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan teori Glock dan Stark mengenai dimensi religius, penulis menemukan beberapa karakteristik peserta didik muslim yang menunjukkan sikap religius, yaitu; a. Dimensi ideologi, pada tingkat ini yang dimaksud adalah sejauh mana peserta didik menerima hal-hal yang bersifat dogmatik atau ajaran yang bersifat kepercayaan agamanya. b. Dimensi ritual, yaitu tingkatan dimana seseorang mau mengerjakan kewajiban-kewajiban yang ada dalam agamanya. Dalam hal ini, penulis mewawancarai peserta didik perihal sejauh mana mereka melaksanakan rukun Islam. Dari segi sholat, mereka mengakui belum sepenuhnya melakukan sholat 5 waktu, hanya ada sebagian kecil saja yang rutin melaksanakan sholat 5 waktu. Kemudian dari segi puasa, hanya sebagian kecil saja yang terbiasa melaksanakan puasa sunnah selebihnya hanya berpuasa di bulan Ramadhan. c. Dimensi pengalaman, merupakan perasaan, penghayatan atau pengalaman keagamaan yang pernah dialami peserta didik. Tentunya, di lingkungan yang menganut lebih dari satu agama seperti itu banyak pengalaman yang dialami dan dirasakan. Dengan berbeda agama, maka akan memunculkan banyak pengetahuan keagamaan. d. Dimensi konsekuensi dari pengalaman, merupakan dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku peserta didik di dorong oleh ajaran Islam dalam kehidupannya. Tampaknya peserta didik SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora mengamalkan dimensi ini yaitu ditinjau dari kedisiplinan mereka, ketaatan dalam menjalankan ibadah meskipun masih belum terpenuhi keseluruhannya, menghoramti orang yang lebih tua dan saling menyayangi terhadap sesama nya walaupun beda agama. e. Dimensi pengetahuan, yaitu seberapa jauh pengetahuan peserta didik tentang ajaran agama Islam. Di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora disediakan buku bacaan berkenaan dengan agama Islam yang diletakkan di perpustakaan sekolah. Beberapa peserta didik juga belajar mengaji di luar sekolah. 4.1 Penerapan Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Agama Islam) Dalam Meningkatkan Religiusitas Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora 4.1.1 Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Saat Pembelajaran Berlangsung 1) Metode Nasihat Guru pendidikan agama islam adalah guru yang sering ditiru dan di contoh peserta didiknya salah satu metode yang selalu saya berikan adalah dengan menggunakan metode nasihat, dalam hal ini tentunya nasihat keagamaan, contoh nasihatnya seperti saya memberikan teguran kepada peserta didik yang tidak melaksanakan sholat dengan mengatakan, KIIIES 5.0, 2022 seharusnya kamu lebih rajin dan tidak menunda-nunda pelaksanaan sholat, karena jika kamu menunda-nunda pelaksanaan sholat maka doa-doa yang kamu panjatkan juga akan tertunda dikabulkannya oleh Allah swt. tujuan dari metode nasihat ini adalah agar peserta didik lebih termotivasi dan siap untuk menjalani hari. 2) Memberikan Konseling Atau Bimbingan Memberikan bimbingan atau konseling sangatlah penting, dalam hal ini guru pendidikan agama islam memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menceritakan masalah yang di hadapi dan guru pendidikan agama islam akan berusaha untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan tersebut. 3) Memberi Keteladanan Berdasarkan hasil pengamatan, Penulis menemukan bahwa ada beberapa contoh keteladanan yang dilakukan oleh guru pendidikan agama islam dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah sebagai berikut: a) Guru pendidikan agama islam Datang Tepat Waktu pada saat pembelajaran di kelas Berpenampilan rapi dan sopan sesuai dengan kode etik guru. Membiasakan 3S ( senyum, sapa, salam). b) Tanggung jawab terhadap tugas keguruannya (memakai RPP, silabus, serta persiapan materi pembelajaran). c) Bertindak sopan terhadap peserta didik baik dari perkataan dan perbuatan. Membuang sampah pada tempatnya dan memberikan contoh-contoh kehidupannya yang sesuai dengan materi ajar. 4) Metode Pembiasaan Beberapa pembiasaan yang ditemukan pada saat pembelajaran pendidikan agama islam sebagai berikut: a) Membaca doa sebelum jam pelajaran di mulai b) Mengawali Pembelajaran Dengan Membaca Ayat Alquran Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis temukan dilapangan bahwa peserta didik dibiasakan oleh guru pendidikan agama islam untuk membaca ayat Al-Quran dalam hal ini surah pendek yakni surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq dan surah An- Nas dibacakan sebelum proses pembelajaran agama dimulai. Satu persatu peserta didik di tunjuk guru pendidikan agama islam untuk membaca surah pendek, ini bertujuan agar peserta didik selalu melibatkan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari khususnya dalam menuntut ilmu agama, dan agar kegiatan belajar dan mengajar lebih khusyu lagi. 5) Memberikan Hadiah Salah satu metode yang saya gunakan dalam meningkatkan sikap religius peserta didik adalah dengan memberikan penghargaan atau reward cara ini diberikan kepada peserta didik yang sudah mengerjakan tugas dengan baik dan benar, tujuan dari pemberian hadiah ini adalah agar peserta didik lebih bersemangat dalam melakukan hal-hal yang yang benar sesuai syariat, dan bertujuan memberikan respon positif terhadap tingkah laku peserta didik Dengan demikian dapat dipahami bahwa tujuan pemberian hukuman adalah untuk tuntunan dan bimbingan supaya yang telah melakukan pelanggaran atau yang bersalah dapat menyadari kesalahan yang telah diperbuat. 6) Memberikan Hukuman Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam pelaksanaan pembelajaran guru pendidikan agama islam memberikan hukuman kepada peserta didik yang tidak melaksanakan pekerjaan rumah dan kepada peserta didik yang tidak melaksanan tugas menghafal sholawat, hukuman yang diberikan tentunya yang bersifat mendidik, bisa dengan membaca istighfar, membaca asmaul husna, membaca surah pendek, membaca ayat kursi, dan doa selamat. Menurut penulis Memberikan Hukuman adalah sebuah tindakan yang diberikan kepada peserta didik yang melakukan kesalahan atau melangar peraturan, tujuannya adalah agar peserta didik tidak mengulangi kesalahannya lagi dan agar peserta didik lebih mengarah pada kebaikan kedepannya. 4.1.2 Meningkatan Kualitas Pembelajaran di Luar Kelas 1) Pesantren Kilat 19 Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam rangka membina sikap religius peserta didik yang beragama Muslim, maka sekolah mengadakan kegiatan pesantren kilat pada saat bulan Ramadhan. Kegiatan ini berlangsung beberapa hari di sekolah selama bulan ramadhan yang bertujuan agar peserta didik mendapatkan tambahan materi keagamaan Islam dan melihat sejauh mana mereka memahami materi agama Islam yang telah diajarkan di kelas.“Kegiatan tambahan untuk yang beragama Muslim salah satunya adalah pesantren kilat yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini selalu kami selenggarakan untuk menambah keimanan dan kecintaan mereka terhadap agamanya. Disini mereka bisa melaksanakan ibadah bersama dengan temannya. Seperti di sekolah lain, bimbingan rohani di bulan Ramadhan memang diperlukan karena memang momen besar bagi umat Islam 2) Perayaan Hari Besar Islam Saat perayaan hari besar Islam guru pendidikan agama islam selalu mengingatkan dan mengajak kami untuk berdiskusi mengenai perayaan tersebut, ada yang ditunjuk sebagai pembawa acara, ada pula yang di tunjuk sebagai tilawah dan lainnya.menurut saya in tidak sekedar sebagai peringatan hari besar saja, akan tetapi sebagai strategi dari guru pendidikan agama islam untuk melatih mental kami saat harus menampilkan yang terbaik di depan khalayak ramai dan tentunya juga untuk melatih rasa tanggung jawab kami. 5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian di atas tentang strategi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan sikap religius peserta didik di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora, maka penulis dapat simpulkan sebagai berikut: 1. Kondisi sikap religius peserta didik di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora adalah biasa saja, ini di buktikan dengan peserta didik yang beraga Islam yang menjawab bahwa kondisi sikap religius adalah biasa saja dan ada juga peserta didik yang menjawab bahwa kondisi sikap religiusnya cukup religius. Hal ini juga didukung dengan keterangan guru Pendidikan agama islam serta guru-guru yang lain bahwa sikap religius peserta didik masih butuh arahan serta bimbingan. 2. Penerapan strategi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan sikap religius peserta didik di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pembelajaran saat pembelajaran berlangsung dengan metode nasihat, memberikan konseling atau bimbingan, memberi keteladanan, metode pembiasaan, memberikan hadiah, memberikan hukuman, dan memberikan perhatian. b. Kegiatan di luar kelas seperti beribadah serta mengikuti pesantren kilat. Kegiatan di luar kelas lainnya adalah dengan melalui perayaan hari besar Islam seperti, Isra Mi‟raj. Referensi Moxley, E., Kleban, J., & Manjunath, B. S. (2008). Spirittagger: a geo-aware tag suggestion tool mined from flickr. Paper presented at the Proceedings of the 1st ACM international conference on Multimedia information retrieval, Vancouver, British Columbia, Canada. Ahmad Tafsir, ( 2011). Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung; Remaja Rosdakarya Offset. Asmadi Alsa, (2011). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi, Yogyakarta :Pustaka pelajar. Dawam Mahfud, Mahmudah, Wening Wihartati, Pengaruh Ketaatan Beribadah Terhadap kesehatan harus dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian. Sobron Adi N; Titik Sudiatmi; Meidawati Suswandari, Studi Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV, Jurnal Inovasi Pendidikan, Vol.1 No.3, 2020. Nur Azizah; Perilaku Moral dan Religiusitas Peserta didik Berlatar Belakang Pendidikan Umum dan Agama, Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada, Volume 33 No.2. Peter Salim dan Yeni Salim, (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Modern English Press. Ros Mayasari, (2014). Religiusitas Islam dan Kebahagiaan (Sebuah Telaah dengan Perspektif Psikologi), Jurnal Al- Munzir, Vol.7, No 2. Sugiyono, (2007). Metode Penelitian Bisnis, Bandung :Alfabeta CV. Suharsimi Arikunto,(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi V, Jakarta: Rineka Cipta. Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PT. Remaja Rosdakarya cet. V, 2010. Undang-Undang no. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Tahun 2003 Strategi Pembelajaran Begin Match to source 4 in source list: http://digilib.iainkendari.ac.id/3366/7/BAB 1.pdfGuru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Sikap Religius Peserta Didik Di SMA NegeriEnd Match 1 Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Sikap Religius Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Sikap Religius Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala 15 16 18 20