PERANAN MODAL SOSIAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEAKRABAN ASOSIATIF ANTARA PENGURUS YAYASAN GURU DAN MASYARAKAT PADA YAYASAN KARUNA DIPA PALU Adawiyah Pettalongi Dosen Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Datokarama PaluEnd Match Email: adawiyah@uindatokarma.Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfac.id Abstract TheEnd Match purpose Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfofEnd Match this research is Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdftoEnd Match analyze and explain efforts to maintain the associative intimacy of foundation administrators, teachers and the community at the Karuna Dipa Palu Foundation. Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfThe research method used is descriptiveEnd Match qualitative, Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfwith aEnd Match phenomenological Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfapproachEnd Match. This research is intended to describe systematically, objectively and actual to the object under study. This research focuses on social trust and strengthening common interests in maintaining the associative closeness of foundation administrators, teachers and the community. Sources of data were obtained from informants, foundation administrators, teachers, students, parents of students and the community through observation techniques, interviews, documentation. The research results show that; (a) The associative familiarity that occurs among the board of foundations, teachers and the community at the Karuna Dipa foundation is caused by trust, social (b) Strengthening shared interests between foundation administrators, teachers and the community, encourages the creation of harmonious cooperation, good social relations dynamic or associative social interaction. Keyword: Social Capital, Foundation associative familiarity, teachers and the community. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya mempertahankan keakraban asosiatif pengurus yayasan, guru dan masyarakat di yayasan Karuna Dipa Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis, obyektif dan aktual terhadap obyek yang diteliti. Penelitian ini berfokus pada kepercayaan (trust) sosial dan penguatan kepentingan bersama dalam mempertahankan keakraban asosiatif pengurus yayasan, guru dan masyarakat. Sumber data diperoleh dari informan, pengurus yayasan, guru, peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (a) Keakraban asosiatif yang terjadi di kalangan pengurus yayasan, guru dan masyarakat di yayasan Karuna Dipa disebabkan adanya kepercayaan (trust), sosial (b) Penguatan kepentingan bersama antara pengurus yayasan, guru dan masyarakat, mendorong terciptanya kerjasama yang harmonis, hubungan sosial yang dinamis atau interaksi sosial yang asosiatif. Kata kunci: Modal Sosial, Keakraban asosiatif yayasan, guru dan masyarakat. PENDAHULUAN Pada awal berdirinya yayasan Karuna Dipa hanya berfokus untuk memberdayakan generasi muda etnis Tionghoa di yang berdomisili di Kota Palu, khususnya yang beragama Budha. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan peningkatan kualitas dan kuantitas, maka yayasan tersebut Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Imembuka diri untuk menerima peserta didik dari berbagaiEnd Match etnis dan agama. Bukan hanya dalam hal peserta didik, yayasan tersebut juga menerima pendidik dari beberapa etnis dan agama dan utamanya pendidik yang beragama Islam. Dengan kebijakan tersebut yayasan Karuna Dipa kemudian menjelma menjadi lembaga pendidikan yang multi etnik dan agama1. Tantangan utama yang dihadapi oleh pihak yayasan adalah mempertahankan keberadaan lembaga pendidikan yang dikelolanya baik dari sisi kualitas maupun kuantitas2. Untuk meningkatkan kuantitas, pihak yayasan Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Imembuka diri untuk menerima peserta didik dari berbagai etnikEnd Match dan agama. Namun demikian hal ini juga bukan tanpa hambatan karena Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Iyayasan Karuna Dipa yangEnd Match didirikan oleh Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Ietnik Tionghoa danEnd Match penganut agama Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-IBudhaEnd Match, baik dari sisi etnis maupun agama mereka adalah kaum minoritas. Kondisi ini, memerlukan upaya yang sistematis agar keberadaan yayasannya memperoleh kepercayaan yang luas dan kuat dari masyarakat yang umumnya adalah etnik pribumi dan beragama Islam. Berkumpulnya berbagai etnik dan agama yang bersekolah di yayasan Karuna Dipa juga memerlukan pengelolaan sosial yang kuat sehingga semua etnik dan agama dapat berinteraksi sosial dengan baik. Yayasan Karuna Dipa dituntut untuk memiliki modal sosial yang kuat sehingga dapat mengelola lembaga pendidikan dengan baik. Modal sosial sangat diperlukan sebagai konsekwensi dari kebijakan yayasan untuk terbuka menerima pendidik dan peserta didik yang berbeda etnik dan agama. Modal sosial merupakan hal penting untuk memberikan tekanan adanya norma dan kepercayaan dalam kelompok yang dapat menjadi energi untuk membangun kerja sama sosial yang positif3. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cox dalam samuel, Begin Match to source 5 in source list: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12810/2/I012191010_tesis_13-01-2022 1-2.pdfmodal sosial adalah rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikanEnd Match bersama4. Begin Match to source 5 in source list: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12810/2/I012191010_tesis_13-01-2022 1-2.pdfModal sosial dapatEnd Match juga diartikan Begin Match to source 5 in source list: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12810/2/I012191010_tesis_13-01-2022 1-2.pdfsebagaiEnd Match kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan 1Hamlan Andi Baso Malla, M Yusuf Hidayat, Ardillah Abu. “The Application of Multicultural Education Values in Islamic Religious Learning at Karuna High School DIPA Palu, Central Sulawesi, Indonesia”. International Journal of Social Science and Human Research, 05. 06. (2022): 2309-2315 2 Yusuf Hanafiah. "Madrasah Diniyah: Antara Realitas, Political Will, dan Political Action." AL-FAHIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2.1 (2020): 35-61. 3James DeFilippis. "The myth of social capital in community development." Housing policy debate 12.4 (2001): 781-806. https://doi.org/10.1080/10511482.2001.9521429 4James Party Samuel. "Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)." Perspektif Sosiologi 3.1 (2015): 156710. Begin Match to source 7 in source list: Mutiani, Mutiani. yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi sosial yangEnd Match lain5. Begin Match to source 7 in source list: Mutiani, Mutiani. Modal sosialEnd Match (social capital) Begin Match to source 7 in source list: Mutiani, Mutiani. merupakan kemampuan masyarakat untukEnd Match bekerja bersama, demi Begin Match to source 7 in source list: Mutiani, Mutiani. mencapai tujuanEnd Match-tujuan Begin Match to source 7 in source list: Mutiani, Mutiani. bersamaEnd Match, di dalam berbagai kelompok dan organisasi6. Penelitian terdahulu yang mengkaji terkait pemanfaatan modal sosial dalam peningkatan kualitas sekolah atau lembaga pendidikan, diteliti oleh Fauzi Fathurrohman dimana hasil peneliannya mengungkapkan bahwa modal sosial yang terdapat disekolah SDIT Bina Insan Kamil terdiri dari jaringan, kepercayaan, norma, persahabatan dan kerjasama. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kualitas sekolah di SDIT Bina Insan Kamil meliputi input, proses dan output didukung ke aktifan pihak sekolah dalam kegiatan sosial dan berinisiatif membangun kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan kualitas pendidikan sekolah7. Sementara penelitian ini berfokus pada kepercayaan (trust) sosial dan penguatan kepentingan bersama dalam Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Imempertahankan keakraban asosiatifEnd Match pengurus yayasan, Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Iguru dan masyarakat padaEnd Match yayasan Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-IKaruna Dipa PaluEnd Match. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengelolaan lembaga penelitian yang menekankan pada proses optimalisasi modal sosial yang dimiliki berupa kerja kolaborasi dan penguatan kepentingan bersama demi terciptanya kerjasama yang harmonis, hubungan sosial yang dinamis atau interaksi sosial yang asosiatif. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis upaya yang dilakukan pihak guru, masyarakat dan pihak yayasan Karuna Dipa dalam memanfaatkan modal sosial untuk membangun keakraban asosiatif di antara mereka. METODE Begin Match to source 8 in source list: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6010/1/Abdullah Lamase_opt.pdfPENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatifEnd Match. Kualitatif digunakan Begin Match to source 8 in source list: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6010/1/Abdullah Lamase_opt.pdfkarenaEnd Match obyek yang diteliti Begin Match to source 8 in source list: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6010/1/Abdullah Lamase_opt.pdfdalamEnd Match setting alamiah yang dapat dianalisis secara induktif dan peneliti sebagai key instrument, dan lebih mementingkan makna, serta mengunakan pendekatan fenomenologis yang dapat menjelaskan, menafsirkan pemikiran dan tindakan manusia8. Sumber data primer adalah (a) pengurus yayasan, (b) pendidik (c) peserta didik. Sumber data sekunder (a) peraturan perundang-undangan (b) catatan/dokumen tentang interaksi sosial. Teknik pengumpulan data (a) observasi partisipan, (b) wawancara men-dalam, (c) penelusuran dokumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik, (a) reduksi 5Ayu Kusumastuti. "Modal sosial dan mekanisme adaptasi masyarakat pedesaan dalam pengelolaan dan pembangunan infrastruktur." MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi (2015): 81-97. 6Maria Laura Ruiu. "The social capital of cohousing communities." Sociology 50.2 (2016): 400- 415. 7Fauzi Fathurrohman. "Pemanfaatan Modal Sosial dalam Peningkatan Kualitas Sekolah di SDIT Bina Insan Kamil Turi." Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan 8.3 (2019): 238-244. https://doi.org/10.21831/sakp.v8i3.15865 8Michelle E Kiger., and Lara Varpio. "Thematic analysis of qualitative data: AMEE Guide No. 131." Medical teacher 42.8 (2020): 846-854. https://doi.org/10.1080/0142159X.2020.1755030 data, (b) penyajian data, (c) verifikasi dan penarikan kesimpulan9. Begin Match to source 8 in source list: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6010/1/Abdullah Lamase_opt.pdfPengecekan keabsahan data dilakukan dengan caraEnd Match; triangulasi Begin Match to source 8 in source list: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6010/1/Abdullah Lamase_opt.pdfdata, pengecekan anggota, dan pengecekan dengan teman sejawat melaluiEnd Match diskusi10. HASIL DAN PEMBAHASAN Keberadaan yayasan Karuna Dipa di tengah Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Imasyarakat Kota Palu khususnya dan Sulawesi Tengah umumnyaEnd Match, menunjukkan adanya hal Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-IyangEnd Match positif yang ditandai dengan keterbukaan masyarakat menerima kehadiran sekolah tersebut. Banyak masyarakat dari berbagai etnik dan agama mendaftarkan anaknya masuk di sekolah tersebut, sebaliknya yayasan Karuna Dipa juga sangat terbuka menerima kehadiran mereka tanpa memandang latar belakang etnik dan agama. Hal ini menunjukkan adanya saling keterbukaan. Saling keterbukaan ini tentu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada upaya-upaya yang dilakukan sehingga keterbukaan dan keharmonisan itu dapat terjadi. Keterbukaan dan keharmonisan antara masyarakat dan lembaga yayasan Karuna Dipa, menunjukkan adanya interaksi sosial yang asosiatif. Interaksi asosiatif dapat terjadi saling kepercayaan antara berbagai pihak. Saling kepercayaan ini tumbuh karena ada upaya yang sangat kuat untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menjaga kepercayaan tersebut. Pihak yayasan sekolah, guru dan masyarakat berupaya untuk selalu menjaga saling percaya (trust). Upaya tersebut tidak hanya dalam bentuk komitmen, tetapi juga disertai dengan upaya-upaya nyata yang dilakukan oleh pihak- pihak yang terkait. Berbagai data penelitian menunjukkan bahwa keakraban asosiatif yang terjadi antara pihak yayasan, sekolah dan masyarakat, disebabkan adanya faktor saling percaya11. Kepercayaan merupakan hal yang menjadi dasar terbangunnya interaksi sosial yang harmonis antar etnik dan antar agama. Para guru percaya bahwa diantara mereka benar-benar mengabdi dan bekerja secara profesional. Mereka menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi mereka masing-masing. Mereka umumnya bekerja atas dasar aturan yang telah digariskan pihak yayasan serta perundang- undangan yang berlaku. Walaupun mereka berasal dari etnis dan agama yag berbeda, tetapi semuanya sepakat bahwa komunikasi dan interkasi sosial secara positif harus selalu ditegakkan, mengedapankan saling menghargai. Mereka juga semuanya sepakat bahwa sekolah ini adalah sekolah terbuka, dan bukan sekolah untuk misionaris agama tertentu, atau mengembang-kan agama yang mereka anut kepada peserta didiknya yang berlainan agama. Sehingga dengan demikian menyebarkan agama secara 9Karendita Dayri Prawira, et al. "Analysis of factors affecting customer satisfaction at pt. oso gallery." ADI Journal on Recent Innovation 3.2 (2022): 172-183. https://doi.org/10.34306/ajri.v3i2.531 10Lara Varpio, et al. "Shedding the cobra effect: problematising thematic emergence, triangulation, saturation and member checking." Medical education 51.1 (2017): 40-50. https://doi.org/10.1111/medu.13124 11Adawiyah Pettalongi. Disertasi. Interaksi Sosial Antar Etnik: Kasus pada Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) Karuna Dipa Palu. Diss. Pascasarjana, 2015. http://eprints.unm.ac.id/7256/ terselubung dengan berbagai cara kepada peserta didik dianggap sebagai pelanggaran etika dan kesepakatan bersama, dan karenanya harus dihindari. Data penelitian juga menunjukkan bahwa untuk menjaga rasa saling percaya (trust) sosial, pihak yayasan, guru dan masyarakat menempuh berbagai langkah- langkah hubungan sosial seperti; 1) aktif membangun hubungan komunikasi, Pihak guru, lembaga/yayasan dan masyarakat secara bersama membangun komunikasi aktif untuk merumuskan program-program yang akan dilaksanakan baik oleh guru, pihak lembaga/yayasan dengan melibatkan masyarakat agar semua dilakukan secara bersama; 2) Membangun sikap keterbukaan, pihak guru, lembaga/yayasan secara terbuka untuk menerima berbagai masukan dan sumbang saran dari masyarakat, melibatkan masyarakat untuk memberi kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan lembaga; dan 3) secara bersama membangun komitmen, untuk menjadikan sekolah dan seluruh kegiatan pendidikan dan pengajarannya yang berdasar pada semangat nasionalisme-multikultural berbasis nilai-nilai spiritual masing-masing agama. Dengan demikian, masyarakat semakin percaya bahwa yayasan Karuna Dipa bukan sekolah misi bagi agama Budha. Selain menjaga rasa saling percaya (trust), dalam mempertahankan hubungan sosial yang asosiatif atau hubungan sosial yang akrab, pihak yayasan, guru dan masyarakat juga berupaya secara bersama untuk saling memberi penguatan untuk kepentingan bersama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada tiga langkah strategis yang ditempuh oleh pihak yayasan, guru dan masyarakat dalam membangun dan menguatkan kepentingan bersama, yaitu; 1) Merumuskan dan mencapai visi pendidikan yang nasionalis multikultural berbasis nilai-nilai spiritual masing-masing agama merupakan hal yang harus selalu diutmbuh kembangkan, dan dijadikan pedoman oleh guru, yayasan dan masyarakat dalam mengembangkan Karuna Dipa; 2) Menyalurkan aspirasi bersama, pihak guru dan lembaga serta masyarakat, melalui komunikasi yang terbuka, secara sadar dan bersama untuk menyalurkan aspirasinya secara bersama, sehingga semua kepentingan dapat terpenuhi, dan program pendidikan dan pengajaran juga terlaksana dengan baik; dan 3) Melibatkan masyarakat baik secara individual maupun komunal, untuk menjaga keakraban asosiatif pihak guru dan yayasan Karuna Dipa selalu melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pengembangan Karuna Dipa baik secara individual maupun komunal melalui komite sekolah, sehingga apapun yang dilaksanakan oleh guru dan yayasan dapat dilihat langsung oleh masyarakat. Temuan penelitian menujukkan bahwa keakraban sosial yang terjadi di kalangan pengurus yayasan, guru dan masyarakat didsasarkan pada adanya rasa saling percaya atau kepercayaan sosial (trust). Menurut Fukuyama (1995), bahwa kepercayaan sosial yang merujuk pada adanya Begin Match to source 4 in source list: http://eprints.walisongo.ac.id/2949/3/1105057_Bab 2.pdfharapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur dan kerjasama berdasarkan norma yang dianut bersama. Dalam masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan sosial cenderung bersifat positif, hubungan juga bersifat kerjasamaEnd Match. Ini menegaskan bahwa kepercayaan sosial masyarakat terhadap suatu organisasi atau lembaga hanya akan tumbuh, jika organisasi atau lembaga itu menunjukkan perilaku yang jujur, teratur dan terbuka, dan membangun kerjasam sesuai dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat di mana lembaga atau organisasi itu berada, dan kerja sama akan dapat tumbuh jika diserta dengan komunikasi aktif dan terbuka. Kepercayaan sosial yang tumbuh dalam suatu masyarakat akan mendorong timbulnya persatuan dan kesatuan, mendorong timbulnya partisipasi individu dalam suatu kelompok atau masyarakat dalam berbagai bentuk dan dimensi untuk mencapai tujuan bersama12. Pandangan tersebut menegaskan bahwa untuk membangun kerja sama, partisipasi aktif masyarakat, mendorong timbulnya rasa kepedulian yang tinggi, memunculkan rasa memiliki yang tinggi, maka jalan yang harus ditempu adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian untuk mendorong dan mengembangkan serta menjaga eksistensi yayasan Karuna Dipa Palu, yang didirikan oleh yayasan yang dikelola oleh etnik Tionghoa, maka kepercayaan sosial dari masyarakat sangat menentukan. Kepercayaan sosial menjadi faktor penting, dan kepercayaan itu hanya dapat diraih jika pihak yayasan dan pihak sekolah selalu berupaya membangun komunikasi dengan masyarakat sekitarnya. Membangun komunikasi secara aktif merupakan suatu hal yang harus terus dilakukan oleh pihak yayasan dan guru di Karuna Dipa, untuk menumbuhkan kepercayaan sosial masyarakat. Kepercayaan yang tumbuh di tengah masyarakat terhadap suatu organisasi atau lembaga, tidak tumbuh dengan sendirinya, kepercayaan itu tumbuh seiring dengan pengetahuan masyarakat tentang organisasi atau lembaga tersebut. Berkembang atau tidaknya pengetahuan masyarakat terhadap suatu organisasi atau lembaga sangat tergantung pada intensitas komunikasi yang dilakukan. Komuniaksi yang selalu dijalin secara terus menerus melalui berbagai cara dengan masyarakat menjadi media yang dapat menumbuhkan hubungan sosial yang erat. Hubungan sosial yang erat dan akrab merupakan pintu masuk bagi tumbuhnya kepercayaan sosial. Hal seperti ini sejalan dengan pedapat bahrianoor dan Dewi mengungkapkan bahwa Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfhubungan personal yang konkrit dan jaringan hubunganEnd Match komunikasi sosial Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfyangEnd Match terbuka Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfmenghasilkan kepercayaan, harapan dan penerapanEnd Match norma13. Komunikasi yang selalu dijalin oleh yayasan dan guru di Karuna Dipa dengan masyarakat, yakni melalui saluran-saluran perumusan program baik program yang berkaitan dengan pengembangan yayasan Karuna Dipa, maupun program yang 12Budhi Cahyono. "Peran modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat petani tembakau di Kabupaten Wonosobo." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 15.1 (2014): 1-16. 13 Bahrianoor, and Dewi Ratna Juwita. "Kepemimpinan Lokal dan Modal Sosial Dalam Pembangunan Desa Pada Masyarakat Eks Transmigrasi Desa Garantung Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau: Local Leadership and Social Capital in Rural Development in Ex- Transmigration Village of Garantung, Sub-District Maliku, Pulang Pisau Regency." Journal of Government Science (GovSci): Jurnal Ilmu Pemerintahan 2.1 (2021): 17-27. berkaitan dengan berbagai kegiatan pendidikan melalui musyawarah. Musyawarah merupakan media komunikasi secara terbuka yang dilakukan untuk melibatkan masyarakat. Musyawarah dapat dijadikan media untuk menyampaikan berbagai program yang telah direncanakan, musyawarah juga dapat menjadi media komunikasi untuk memperoleh berbagai tawaran program dari masyarakat. Hubungan komunikasi yang erat dan terbuka memungkinkan masyarakat untuk berpertisipasi secara aktif, karena mengetahui semua kondisi, kebutuhan, program-program yang ada di yayasan Karuna Dipa Palu. Kepercayaan sosial memastikan terjadinya hubungan sosial yang terbuka. Keterbukaan dalam menjalin hubungan sosial bagi yayasan Karuna Dipa merupakan suatu keniscayaan, ini disebabkan karena disekolah tersebut berkumpul individu yang berasal dari berbagai etnik yang berbeda prinsip, norma, nilai dan budaya dan perbedaan-perbedaan ini tentunya membutuhkan perekat agar tidak terjadi sumbatan- sumbatan komunikasi serta halangan-halangan hubungan sosial. Perekat yang dimaksud adalah keterbukan untuk saling menerima, sehingga dapat saling memahami, dan selanjutnya tumbuh sikap dan keyakinan untuk saling percaya dalam konteks hubungan sosial Komunikasi yang dilakukan secara intensif oleh pihak guru, lembaga/yayasan dan secara terbuka menerima berbagai masukan dan sumbang saran dari masyarakat, melibatkan masyarakat untuk memberi kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan lembaga. Keterlibatan masyarakat dalam memberi saran, pikiran dan kontrol terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak yayasan dan sekolah, memungkinkan masyarakat mengetahui secara terbuka tentang berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Pengetahuan masyarakat yang memadai tentang keberadaan, program-program pendidikan di yayasan Karuna Dipa palu akan menghilangkan kecurigaan terhadap yayasan sekaligus meningkatkan kepercayaan sosial, dan kepercayaan sosial inilah yang akan menjadi dasar untuk membangun hubungan sosial dan kerja sama sosial yang harmonis. Untuk mempertahankan komunikasi terbuka dan kerja sama sosial, pihak guru dan lembaga juga secara bersama membangun komitmen. Komitmen bersama yang dibanguan adalah menjadikan sekolah dan seluruh kegiatan pendidikan dan pengajarannya yang berdasar pada semangat nasionalisme-multikultural berbasis nilai- nilai spiritual masing-masing agama. Dengan demikian, masyarakat semakin percaya bahwa yayasan Karuna Dipa bukan sekolah misi bagi agama Budha. Semangat nasionalisme-multikultural adalah semangat membangun citra diri peserta didik untuk membangun semangat kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa walau berbeda etnik, budaya dan agama. Dengan komitmen seperti ini, akan menunjukkan eksistensi yayasan Karuna Dipa sebagai sekolah yang mengedepankan semangat nasionalisme, yang didasar-kan pada dasar spiritualitas masing-masing ajaran agama. Komunikasi, keterbukaan, dan komitmen, yang selalu dibangun oleh pihak yayasan dan sekolah dengan masyarakat, menjadi faktor semakin baik dan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan pendidikan yang ada di yayasan Karuna Dipa Palu. Kepercayaan sosial yang tumbuh di tengah masyarakat, tidak hanya dalam tataran individual, tetapi juga dalam tataran relasi sosial dan bahkan sistem sosial. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Qianhong Fu14. Dalam tataran individual, seluruh pengurus yayasan, pimpinan sekolah dan masyarakat yang terlibat dan berkepentingan dengan yayasan Karuna Dipa masing-masing telah terbangun saling kepercayaan, yang ditandai dengan adanya ketulusan, keterbukaan dalam membangun hubungan sosial yang akrab, hal ini kemudian mendorong tumbuhnya kesediaan dari masing-masing individu untuk melakukan kegiatan bersama, duduk bersama memikirkan tentang upaya pengembangan sekolah, secara bersama mensosialisasikan keberadaan sekolah, yang kemudian mendorong tumbuhnya kerja sama yang saling menguntungkan. Kondisi ini kemudian mendorong munculnya kesaling percayaan sosial yang disepakati bersama dan secara konsisten dijaga bersama, seperti menghindarkan diri dari upaya untuk mempengaruhi orang lain berpindah agama. Dapat ditegaskan lebih lanjut bahwa kepercayaan sosial akan terbangun dengan baik jika dilandasi oleh komunikasi dan hubungan sosial yang intensif dan terbuka, didukung oleh komitmen yang kuat. Kepercayaan yang selalu berupaya dibangun dan dipertahankan merupakan suatu modal sosial bagi yayasan Karuna Dipa untuk memperkokoh hubungan sosial yang asosiatif. Kepercayaan sosial merupakan dasar bagi terjadinya kerja sama sosial. Hal ini, sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Putnam bahwa Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfkepercayaan sosial pada dasarnya merupakan produk dari modal sosial yangEnd Match baik15. Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfModal sosial yang baik ditandai oleh adanya lembaga-lembaga sosial yang kokoh sehingga modal sosial melahirkan kehidupan sosial yang harmonis. Sementara itu, kerusakan modal sosial akan menimbulkan anomia dan perilaku antiEnd Match sosial16. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa terbangunan hubungan sosial yang asosiatif di yayasan Karuna Dipa Palu, karena pihak pengurus yayasan, guru dan masyarakat selalu berupaya untuk saling menguatkan kepentingan bersama. Penguatan kepentingan bersama, sesungguhnya juga merupakan bagian dari modal sosial. Hal ini didasarkan pada pendapat Fukuyama, yang mengatakan bahwa modal sosial menjadi sumber daya yang dapat menjadi investasi sosial untuk mendapat sumber daya baru. Inti modal sosial adalah kemampuan bekerja sama, membangun 14Qianhong Fu. “Trust, Social Capital, and Organizational Effectiveness”. Paper submitted, Virginia Polytechnic and State University. 2004. 15Robert D Putnam. The Prosperous Community-Social Capital and Public Life”.American Prospect. Washington DC: World Bank. 1995. 16 Cox, Eva. A Truly Civil Society. Sydney: ABCBoook. 1995. suatu jaringan untuk mencapai tujuan bersama17. Dengan demikian penguatan kepentingan bersama, sesungguhnya bermakna upaya konsolidasi dengan memperluas jaringan komunikasi dan jaringan sosial, untuk menghimpun individu dan kelompok agar terlibat secara bersama-sama merumuskan program-program yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Untuk merumuskan dan menguatkan kepentingan bersama-sama masing- masing pihak yang ada di yayasan Karuna Dipa rela mengorbankan kepentingan- kepentingan yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan bersama yang lebih besar. Sebagai contoh misalnya pihak yayasan yang beretnik Tionghoa dan beragama Budha mengorbankan kepentingan kelompok kecilnya untuk tidak lagi menjadikan yayasan Karuna Dipa sebagai sekolah misi etnik Tionghoa dan sekolah misi bagi pengembangan agama Budha, karena hal itu tentu sulit diwujudkan karena umumnya guru-guru yang ada tidak berasal dari etnik Tionghoa dan mereka lebih banyak yang beragama Islam. Di pihak guru juga sekalipun mayoritas beragama Islam, namun mereka juga tidak boleh mengekspresikan secara penuh ajaran agamanya, karena mereka sadar mereka mengajar di sekolah yang dimiliki oleh etnik Tionghoa dan beragama Budha. Mereka kemudian merumuskan kepentingan bersama dengan mengorientasikan yayasan Karuna Dipa sebagai sekolah yang bercorak nasionalis- multikultural. Keputusan inilah yang dijadikan dalam merumuskan visi dan misi sekolah, dan hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai kepentingan sekaligus sebagai tujuan bersama. Penguatan kepentingan bersama yang dilakukan oleh pihak yayasan, sekolah dan masyarakat merupakan cara yang ditempuh untuk menghilangkan jarak sosial antara yayasan dengan masyarakat sekaligus sebagai upaya untuk merekatkan hubungan sosial. Penguatan kepentingan bersama juga menjadi dasar untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan kerja sama sosial yang lebih luas. Penguatan kepentingan bersama, merupakan dasar bagi terjadinya kerja sama yang erat, dan kerja sama ini menfasilitasi pencapaian tujuan bersama. Hal ini juga sejalan apa dengan apa yang dikemukakan oleh Tandon dan Mohanty bahwa perkumpulan atau lembaga dan atau organisasi yang mendapat kepercayaan sosial dari anggotanya dan atau masyarakat akan dapat meperjuangkan kepentingan secara bersama, dan menyampaikan aspirasi secara bersama18. Dengan demikian penguatan kepentingan bersama lahir dari adanya kepercayaan sosial, dan kepercayaan sosial akan menjadi dasar bagi lahitnya kerja sama sosial, sementara kerja sama sosial merupakan wujud dari adanya keakraban dalam interaksi sosial. 17 Fukuyama, Francis. 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press. 18Rajesh Tadon, dan Ranjito Mohanty. Civil Society and Governance. New Delhi: Samskriti. 2002. Penguatan kepentingan bersama yang dilakukan yayasan dan guru di yayasan Karuna Dipa dengan masyarakat merupakan keniscayaan sosial. Dikatakan demikian karena yayasan Karuna Dipa Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Iberada di bawah yayasan Karuna DipaEnd Match yang pengurusnya Begin Match to source 3 in source list: https://id.scribd.com/doc/299831676/Bab-Iberetnis TionghoaEnd Match. Secara realitas Etnis Tionghoa menguasai beberap sektor usaha, sehingga etnis Tionghoa diakui secara sosial sebagai pemilik modal. Sekalipun mereka sebagai pemilik modal namun dalam upaya untuk mengembangkan yayasan Karuna Dipa, dan sekaligus memperoleh kepercayaan masyarakat, maka yayasan Karuna Dipa tidak hanya modal finansial, tetapi juga membutuhkan modal sosial. Salah satu dari modal sosial itu adalah penguatan kepentingan bersama. Penguatan kepentingan bersama memungkinan semua orang yang terlibat di dalam sekolah tersebut untuk lebih mempererat hubungan dan ikatan sosial. Penguatan kepentingan bersama dapat mendorong timbulnya rasa memiliki yang tinggi, sehingga masyarakat yang aspirasi dan kepentingannya disalurkan di sekolah tersebut akan merasa bahwa sekolah tersebut bukan hanya miliki yayasan dan guru tetapi juga adalah milik masyarakat. Rasa memiliki yang tinggi akan mendorong partisipasi sosial yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penegasan yang dikemukakan oleh Fayong, bahwa penguatan kepentingan bersama akan mendorong para individu atau kelompok yang terlibat dalam suatu lembaga untuk membangun ikatan sosial bersama, menjembatani kepentingan inidividu dan kelompok terhadap pemangku kepentingan dan membangun jaringan sosial yang luas19. Begin Match to source 2 in source list: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123389-T+26218-Pengaruh+Modal+Sosial-Tinjauan+Literatur.pdfFrancis Fukuyama menekankan pada dimensi yang lebih luasEnd Match bahwa penguatan kepentingan bersama mendorong Begin Match to source 9 in source list: https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/c64ad262a1edb749e09475603d80b960.pdfmasyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan, dan di dalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh danEnd Match dipatuhi20. Begin Match to source 6 in source list: https://media.neliti.com/media/publications/118464-ID-modal-sosial-pada-komunitas-suku-toraja.pdfDalam masyarakat yang terbiasa dengan bergotong royong serta bekerjasama dalam kelompok atau organisasi akan merasakan kemajuan dan akan mampu, secara efisien dan efektif, memberikan kontribusi penting bagi kemajuanEnd Match. Dalam konteks yayasan Karuna Dipa Penguatan kepentingan bersama telah membawa dampak yang sangat positif, karena sekolah terseut mampu berkembang dan dipercaya oleh masyarakat luas tidak hanya dari kalangan etnik Tionghoa, tetapi juga keberadaanya diterima secara positif bagi etnik dan agama lain karena mereka terlah merasakan manfaat keberadaan sekolah tersebut. Dapat ditegaskan lebih lanjut bahwa penguatan kepentingan bersama merupakan cara yang ditempuh oleh pihak yayasan dan sekolah untuk menjaga dan mempertahankan keakraban sosial. Penguatan kepentingan bersama, telah mendorong pihak yayasan, sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi langsung terhadap keberadaan yayasan Karuna Dipa. Penguatan kepentingan bersama mendorong masyarakat untuk saling berinteraksi, saling berkomunikasi sehingga 19Shi Fayong. 2004. Social Capital and Collective Resistance in Urban-China Neighbourhoods: a Community Movement in Shanghai. Singapore: Nayional Singapore of University. 2004. 20Francis Fukuyama. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press. 1995. secara lambat laun mendorong semakin ertanya ikatan sosial, dan menghilankan sekat-sekat etnis dan agama. KESIMPULAN Modal sosial berupa kesaling percayaan sosial (trust) dan penguatan kepentingan bersama yang selalu dibangun oleh pihak yayasan, guru dan masyarakat di yayasan Karuna Dipa Palu, terbukti cukup ampuh untuk membangun hubungan sosial yang akrab di antara mereka walau mereka mengalami perbedaan yang sangat mendasar baik dari sisi etnis, agama, budaya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk membangun hubungan sosial yang harmonis di tengah keberbedaan diperlukan modal sosial berupa kepercayaan sosial dan penguatan kepentingan bersama. Referensi Andi Baso Malla, Hamlan,. Hidayat, M Yusuf., Abu, Ardillah. “The Application of Multicultural Education Values in Islamic Religious Learning at Karuna High School DIPA Palu, Central Sulawesi, Indonesia”. International Journal of Social Science and Human Research, 05. 06. (2022): 2309-2315 Hanafiah, Yusuf. "Madrasah Diniyah: Antara Realitas, Political Will, dan Political Action." AL-FAHIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2.1 (2020): 35-61. DeFilippis, James. "The myth of social capital in community development." Housing policy debate 12.4 (2001): 781-806. https://doi.org/10.1080/10511482.2001.9521429 Samuel, James Party. "Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)." Perspektif Sosiologi 3.1 (2015): 156710. Kusumastuti, Ayu. "Modal sosial dan mekanisme adaptasi masyarakat pedesaan dalam pengelolaan dan pembangunan infrastruktur." MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi (2015): 81-97. Laura Ruiu, Maria. "The social capital of cohousing communities." Sociology 50.2 (2016): 400-415. Fathurrohman, Fauzi. "Pemanfaatan Modal Sosial dalam Peningkatan Kualitas Sekolah di SDIT Bina Insan Kamil Turi." Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan 8.3 (2019): 238-244. https://doi.org/10.21831/sakp.v8i3.15865 E Kiger, Michelle., and Lara Varpio. "Thematic analysis of qualitative data: AMEE Guide No. 131." Medical teacher 42.8 (2020): 846-854. https://doi.org/10.1080/0142159X.2020.1755030 Dayri Prawira, Karendita., et al. "Analysis of factors affecting customer satisfaction at pt. oso gallery." ADI Journal on Recent Innovation 3.2 (2022): 172-183. https://doi.org/10.34306/ajri.v3i2.531 Varpio, Lara., et al. "Shedding the cobra effect: problematising thematic emergence, triangulation, saturation and member checking." Medical education 51.1 (2017): 40-50. https://doi.org/10.1111/medu.13124 Pettalongi, Adawiyah. . Interaksi Sosial Antar Etnik: Kasus pada Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) Karuna Dipa Palu. Diss. Pascasarjana, 2015. http://eprints.unm.ac.id/7256/ Cahyono, Budhi. "Peran modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat petani tembakau di Kabupaten Wonosobo." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 15.1 (2014): 1-16. Bahrianoor, and Dewi Ratna Juwita. "Kepemimpinan Lokal dan Modal Sosial Dalam Pembangunan Desa Pada Masyarakat Eks Transmigrasi Desa Garantung Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau: Local Leadership and Social Capital in Rural Development in Ex-Transmigration Village of Garantung, Sub-District Maliku, Pulang Pisau Regency." Journal of Government Science (GovSci): Jurnal Ilmu Pemerintahan 2.1 (2021): 17-27. Fu, Qianhong. “Trust, Social Capital, and Organizational Effectiveness”. Paper submitted, Virginia Polytechnic and State University. 2004. D Putnam, Robert. The Prosperous Community-Social Capital and Public Life”.American Prospect. Washington DC: World Bank. 1995. Eva, Cox. A Truly Civil Society. Sydney: ABCBoook. 1995. Farncis Fukuyama. 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press. Tadon, Rajesh dan Ranjito Mohanty. Civil Society and Governance. New Delhi: Samskriti. 2002. Fayong, Shi. 2004. Social Capital and Collective Resistance in Urban-China Neighbourhoods: a Community Movement in Shanghai. Singapore: Nayional Singapore of University. 2004. Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 68 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 69 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 70 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 71 Moderasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. h. 68-79 72 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 73 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 74 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 75 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 76 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 77 Begin Match to source 1 in source list: https://www.researchgate.net/publication/368345478_PERSEPSI_MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_METODE_RESITASI_VIDEO_PADA_MATA_KULIAH_KEWARGANEGARAAN_PROGRAM_STUDI_TADRIS_IPS_UIN_DATOKARAMA_PALU/fulltext/63e3b97bc002331f7262609f/PERSEPSI-MAHASISWA-TERHADAP-PENGGUNAAN-METODE-RESITASI-VIDEO-PADA-MATA-KULIAH-KEWARGANEGARAAN-PROGRAM-STUDI-TADRIS-IPS-UIN-DATOKARAMA-PALU.pdfModerasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. hEnd Match. 68-79 78 Moderasi Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Volume 3, No. 2. h. 68-79 79