Pandangan Guru Pendidikan Agama Islam Tentang Perilaku Hedonisme Di Kalangan Peserta Didik SMA Negeri 4 Poso Kabupaten Poso

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) konsumtif, individualis, egois, pemalas, kurang bertanggungjawab, boros, tidak disiplin waktu, suka berbohong, suka main gitar pada saat jam belajar, suka berteriak, suka mencaci maki, suka berkata kotor, suka berkelahi, suka mengganggu ketika teman sedang membaca buku, suka membuang sampah bukan pada tempatnya, suka mencolek teman wanita ketika berpapasan, suka bolos, suka mencoret buku teman, tidak menghormati guru dan lainnya telah ada dan berkembang sejak dari lingkungan keluarga dan masyarakat dimana peserta didik bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangannya sangat signifikan, yang demikian itu sangat berbahaya, sebab jangan sampai peserta didik lebih senang akan kehidupan duniawi dan melupakan kehidupan akhirat yang telah Allah swt janjikan, dan perlu diketahui bahwa tidak semua perilaku hedonisme itu buruk, namun terdapat juga perilaku hedonisme yang hasanah/baik dan disukai oleh Allah dan Rasulnya, diantaranya: orang yang memiliki harta melimpah tapi merasa senang dan bahagia ketika membantu meringankan beban penderitaan sesamanya manusia dan yang orang merasa senang dan bahagia dalam menuntut ilmu. (2) Guru Pendidikan Agama Islam memandang perilaku hedonisme sebagai perilaku yang dapat menggiring peserta didik kepada perilaku yang melampaui batas. Sedangkan perilaku tersebut sangat tidak disukai oleh Allah dan Rasulnya, sehingga peran guru Pendidikan Agama Islam serta stakeholder untuk dapat mencegah teori perilaku hedonism Aristippus dan epiccurus agar tidak berkembang dikalangan peserta didik muslim.