Penyelesaian Sengketa Hibah Di Pengadilan Agama Palu Klas 1A (Studi Kasus Putusan Nomor 0236/Pdt.G/2017/PA.Pal)

Hasil dari penelitian ini adalah telah terjadi penghibahan yang dilakukan oleh Tergugat I kepada Tergugat II menghibahkan sebidang tanah seluas 290m2 beserta bangunan di atasnya terletak di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore, Kota Palu di hadapan Turut Tergugat selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanpa sepengetahuan dari Penggugat yang mana Penggugat adalah anak kandung dari Tergugat I. Hibah tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada pada Kompilasi Hukum Islam. Dalam putusan Pengadilan Agama Palu Kelas I A terdapat beberapa pertimbangan-pertimbangan hakim dan didukung oleh beberapa bukti atau fakta-fakta yang terjadi di persidangan menyatakan akta hibah tersebut batal demi hukum karena berdasarkan ketentuan Pasal 210 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam yang membatasi hibah sebanyak-banyaknya 1/3 harta bendanya kepada orang lain atau lembaga. Sehingga ditetapkan pula bahwa hibah tersebut, melampaui 1/3 dari keseluruhan jumlah harta, sehingga harus dinyatakan batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum. Majelis Hakim memerintahkan kepada Tergugat II agar menyerahkan 2/3 dari harta sebagaimana dalam objek terperkara kepada Penggugat.