Pembacaan Kontemporer Muhammad Abid Al-Jabiri Atas Tradisi Islam (Analisis Konsep Bid’ah)

Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu bid’ah menurut bahasa adalah segala hal yang baru. Menurut syari’at bid’ah adalah cara beragama yang dibuat-buat yang menandingi sesuatu yang ada didalam syariat dengan maksud berlebihan dalam beragama. Kemudian, untuk mengkritisi sebuah tradisi, al-Jabiri menggunakan dua langkah. Langkah pertama ‘objektivitas’ yaitu terwujudnya pemisahan antara sang subjek dan objek kajian, dan langkah ini menggunakan pendekatan strukturalis, analisis sejarah, kritiki deologi. Langkah kedua ‘kontinuitas’ yaitu menghubungkan sang pembaca dengan objek bacaannya dengan menggunakan rasionalitas. Menurut al-Jabiri, bid’ah yang ditentang oleh Islam adalah hal-hal baru dan inovatif dalam masalah agama yang diniatkan dengan tujuan ibadah. Adapun kreasi dan inovasi manusia sendiri yang ditujukan untuk kepentingan dan kemaslahatannya, itu tidak masuk dalam kategori bid’ah. Tentunya sebagai seorang pemikir dan filsuf, al-Jabiri telah memberikan kontribusi pemikirannya terhadap tradisi (turats) atau pemikiran Islam pada umumnya. Pemetaan yang dilakukan al Jabiri terhadap epistimologis dan ideologi yang berkembang di dunia Arab memberikan warna baru dan cirri khas tersendiri, al-Jabiri mengajak kita untuk dapat bersikap dan berfikir secara kritis atas apa yang dianggap sebaagai “rujukan” dan “cara merujuk”-nya. Hal yang dibutuhkan adalah mengkombinasikan antara “kritik masa lalu” agar terhindar dari manipulasi sejarah untuk kepentingan sekarang, dan juga “kriti kata masa kini” agar tidak muncul upaya penegasan identitas serta apologi dalam berhadapan dengan konsep-konsep Barat yang dianggap asing