iThenticate

Document Viewer
Similarity Index
18%

01 Analisis Manajemen Kesiswaan dalam Peningkat...

By: Adawiyah Pettalongi

As of: Feb 6, 2023 3:45:21 PM
1,606 words - 19 matches - 18 sources

sources:

paper text:

Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu 2022, Volume 1 ISSN 2962-7257 Website: https://kiiies50.uindatokarama.ac.id/ Analisis Manajemen Kesiswaan dalam Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu Siti Warda1*, Azma Azma2 & Adawiyah Pettalongi3 Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu Email : [email protected] INFORMASI INFORMASI ABSTRAK Manajemen peserta didik merupakan posisi strategis karena termaksud sentral layanan KATA KUNCI pendidikan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui Manajemen kesiswaan, prestasi dan menganalisis
penerapan manajemen kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) belajar Insan Cendekia Kota Palu. (2) Untuk mengetahui dan menganalisis pola manajemen kesiswaan dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu. Penelitian ini bersifat
kualitatif dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu
data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. 1
. Pendahuluan Prestasi merupakan masalah yang tidak pernah hilang dalam sejarah karena setiap orang selalu mengejar prestasi sesuai minat dan bidang masing-masing. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai prestasi, bahwa
Allah Swt. Akan menaikan derajat orang -orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat. Allah Swt
. Menjelaskan dalam ayat lain bahwa anugrah berupa akal sangat tidak ternilai harganya. Hanya orang yang berakal yang mampu menerima pelajaran dalam kehidupan karena hal itu akan menjadikan manusia selamat dari jalan kehinaan dan kebodohan. Sejalan dengan dua ayat di atas, UUD Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa “peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.” Pengembangan intelektual yang tepat mengarahkan peserta didik pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan menghantarkan pada kehidupan dunia modern. Sedangkan pengembangan potensi spiritual dibutuhkan peserta didik dalam mengarahkan dirinya pada kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri dan akhlak mulia. Maka penyelenggara pendidikan sebaiknya berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang ada pada diri peserta didik dalam satu proses pembelajaran di sekolah. Manajemen kesiswaan berupaya melakukan layanan yang baik bagi peserta didik,
mulai dari peserta didik mendaftarkan diri di sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan
studinya. Menurut Depdiknas tujuan pembinaan kesiswaan antara lain: 1) pengembangan potensi peserta didik diupayakan secara optimal dan terpadu yang meliputi kreativitas, minat, dan bakat 2) memantapkan kepribadian peserta didik dalam mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan 3) mengaktualisasikan potensi peserta didik untuk mencapai prestasi unggulan sesuai dengan minat dan bakat 4) menyiapkan 1 Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam. Makalah dipresentasekan pada Seminar Nasional Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Datokarama Palu sebagai Presenter 2 Dosen UIN Datokarama Palu 3 Dosen UIN Datokarama Palu 448 KIIIES 5.0, 2022, Volume 1 peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society). Prioritas peserta didik dalam mengembangkan dirinya sangat beragam sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Contohnya disatu sisi ada peserta didik yang ingin sukses dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik, disisi lain ada peserta didik yang memiliki keinginan untuk suskes dalam hal pergaulan dan sosialisasi dengan teman sebayanya. Maka pilihan yang seperti ini tidak jarang menimbulkan masalah bagi peserta didik, oleh karena itu penting adanya layanan bagi peserta didik yang dikelolah dengan baik. Layanan yang baik yaitu ketika peserta didik mendapatkan wadah yang sesuai dengan minat serta bakat yang dimilikinya, dengan alasan tidak semua peserta didik memiliki kemampuan akademik yang baik namun memiliki kemampuan non akademik yang relatif baik, oleh sebab itu potensi peserta didik harus dikembangkan secara seimbang dan terpadu. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan, salah satu lembaga pendidikan menengah yang menyadari pentingnya manajemen kesiswaan yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu : a. Untuk mengetahui dan menganalisis
penerapan manajemen kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pola manajemen kesiswaan dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep
Manajemen Kesiswaan Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
peserta didik. Kedua kata ini memiliki makna yang berbeda tetapi apabila disatukan akan memberi makna baru. Berikut ini akan diuraikan pengertian manajemen, peserta didik dan manajemen peserta didik. Menurut bahasa kata manajemen berasal dari bahasa inggris management artinya
kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan dan manajemen . (Lahaji dan
Habibie Yususf, 2020) Kata manajemen secara teminologi merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain guna mencapai tujuan secara efektif dan efesien.(Malayu Hasibuan, 2007) Terry dalam Kristiawan dkk menjelaskan bahwa
manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain (management is the accomplishing of the predertemined objective through the sffort of other people
). (Muhammad Kristiawan dkk, 2017) Beberapa pengertian manajemen di atas terdapat dimensi penting bahwa manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengelola baik pemimpin, kepala, ketua, komandan untuk melakukan pekerjaan yang dilakukan bersama orang lain dengan memanfatkan
sumber manusia, material, biaya dan informasi dengan metode kerja tertentu yang efesien dan efektif dari segi tenaga, dana , dan waktu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peserta didik berarti orang, anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan
. Jika merujuk pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potentsi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (Iwan Aprianto, 2020) Jadi, manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai pengaturan atau pengelolaan yang dilakukan secara efektif dan efesien yang ditujukan kepada perkembangan potensi diri anak didik. Adapun tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan adalah: (1) meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik siswa; (2) mendidik dan membina kemampuan, 449 Analisis Manajemen Kesiswaan dalam Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu bakat, dan minat; dan (3) mencapai kebahagiaan kesejahteraan hidup, belajar dengan baik, dan tercapai cita-citanya.(Putri Dkk, 2018) Menurut Tumanggor dkk, tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan- kegiatan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan institusional yang berlangsung secara efektif dan efesien. Sedangkan fungsi manajemen peserta didik diartikan sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.(Amirudin Tumanggor dkk, 2019) Manajemen kesiswaan merupakan pengaturan terhadap peserta didik, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus. Maka, ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi pengaturan dan pengelolaan aktifitas peserta didik baik yang berkenaan langsung dengan peserta didik maupun yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung seperti, pendidik, sarana prasaarana maupun sumber pendidikan. Secara umum ruang lingkup manajemen peserta didik menurut Fathurrohman dalam Rifa’i
sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin . Menurut Suwardi dan Daryanto, ruang lingkup manajemen
peserta didik meliputi: (a) analisis kebutuhan peserta didik; (b) rekrutmen peserta didik; (c) seleksi peserta didik; (d) orientasi; (e) penempatan peserta didik (pembagian kelas); (f) pembinaan dan pengembangan peserta didik; (g) pencatatan dan pelaporan; (h) kelulusaan dan alumni; dan (i) layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik. (Suwardi dan Daryanto, 2015) 2.2
Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata
, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Prestasi yaitu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. (Slameto,2007) Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar yang dikutip djamarah dalam Rosyid dkk prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dari keuletan kerja. (Muhammadd zaiful arosyid, 2010) Belajar dalam KBBI
berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman
. Oemar hamalik meyebutkan bahwa
belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (Oemar Hamalik, 2008
)
Prestasi belajar merupakan suatu masalah perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi sesuai bidang dan kemampuan masing-masing
. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestas belajar, menurut Dimyati Mahmud dalam Mualamah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi peserta didik mencakup faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa itu sendiri, yang terdiri dari N.Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik . 3. Methodologi Penelitian ini
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting ) serta data yang dikumpulkan berikut analisisnya bersifat kualitatif
. Lembaga pendidikan yang penulis jadikan sebagai objek penelitian ini yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Palu, yang beralamat di Jalan Bukit Tunggal, RT.003/RW.003, Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah.
Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Referensi Aprianto, Iwan, muhammad roihan Alhaddad, Hairul Fauzia, Maisarah Gusvita, Sahroni, Fitri Nasution, and Ahmad Sopian. Manajemen Peserta Didik. Klaten: Penerbit Lakeisha, 2020. 450 KIIIES 5.0, 2022, Volume 1 Lahaji, and Habibie Yusuf. Pokoknya Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Tulungagung: Cahaya Abadi, 2020. Putri, Mutia, M Giatman, and Ernawati Ernawati. “Manajemen Kesiswaan Terhadap Hasil Belajar.” JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) 6, no. 2 (2021): 120. Kristiawan, Muhammad, Dian Safitri, and Rena Lestari. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish, 2017. Suwardi, and Daryanto. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media, 2017. Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. 451