Analisis Nosibagi Pengolahan Kapuk Dalam Tinjauan Hukum Islam Di Desa Dalaka Kecamatan Sindue

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama analisis Nosibagi pengolahan kapuk di Desa Dalaka Kecamatan Sindue dilakukan dengan secara lisan di antara pihak terkait, dengan ketentuan saling percaya satu dengan lainnya dengan pembagian 50/50%, diantaranya pemilik modal dan pengelolah. Kedua dalam tinjauan hukum Islam, pembagian ini lebih mengutamakan nilai keadilan terhadap pihak yang terkait, dimana pemilik modal tidak mengambil semua bagiannya jika penjualan kasur dan bantal kapuk kurang, dan pemilik modal memberikan bonus kepada pengelolah apabila mendapatkan hasil yang lebih. Usaha pengolahan kapuk ini mengunakan akad mudharabah muthlaqah, yang dalam pengolahan kapuk tersebut tidak terbatas yaitu setiap harinya beroperasi, tidak dibatasi waktu pembuatan dan tidak dibatasi waktu pergadangannya dan tidak dibatasi daerah dimana saja tempat penjualannya. Dalam tinjauan hukum Islam Nosibagi (bagi hasil) pengolahan kapuk yang ada di Desa Dalaka Kecamatan Sindue telah sesuai dengan hukum Islam.