Fenomena Kekerasan Verbal Dan Implikasinya Terhadap Harmonisasi Komunikasi (Suatu Kajian Maudhu’)

Saat ini banyak sekali kasus-kasus kekerasan verbal yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya pengetahuan di tengah masyarakat dan dampak apa yang akan terjadi dari perbuatan tersebut. Perbuatan tersebut terjadi dengan sengaja maupun tidak di sengaja, yang mengakibatkan seseorang merasa terkucilkan, marah, maupun dendam. Kekerasan verbal dapat menimbulkan ganngguan psikologis yang berkepanjangan terhadap korbannya.
Berkenaan dengan banyaknya kasus dan kontroversi yang terjadi tersebut, maka uraian dalam skripsi ini berangkat dari pokok permasalahan apa itu kekerasan verbal dan bagaimana pandangan al-qur’an tentang kekerasan verbal,
dan bagaimana pandangan para Mufasir terkait kekerasan verbal dan implikasinya terhadap harmonisasi komunikasi ?.
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode maudhu’i, Pada penelitian ini penulis akan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan langsung dengan kekerasan verbal dan penafsiran para ulama terkait dengan kekerasan verbal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kekerasan verbal merupakan hal yang sangat di larang dalam Islam dan termasuk perbuatan haram, karena dapat menimbulkan perpecahan dan dendam yang berkepanjangan di antara umat Islam. Selain itu pelaku kekerasan verbal diancam dengan balasan api neraka dan termasuk dosa besar karena mendzolimi orang lain.
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwasaanya kekerasan verbal termasuk mengolok-olok, mencela, dan memberi gelar orang lain dengan gelaar yang buruk merupakan hal yang sangat di larang. Bisa saja memberi gelar kepada orang lain, dengan ketentuan gelar tersebut baik dan orang yang di beri gelar tidak tersinggung dan sakit hati. Dan di perintahkan kepada kita sebagai umat Islam, harus bertutur kata dengan baik dan sopan santun agar terjalin komunikasi yang harmonis antar sesama.