Teknik Apersepsi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelajaran Di SDN Porame Kecamatan Kinvaro Kabupaten Sigi

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana penerapan apersepsi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran di SDN Porame. Kedua, apa kendala guru melakukan apersepsi dalam pembelajaran PAI di SDN Porame. Ketiga, bagaimana upaya guru melakukan apersepsi dalam pembelajaran PAI di SDN Porame .
Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui penerapan apersepsi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran di SDN Porame. Kedua, untuk mengetahui kendala guru melakukan apersepsi dalam pembelajaran PAI di SDN Porame. Ketiga, untuk mengetahui upaya guru melakukan apersepsi dalam pembelajaran PAI di SDN Porame.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya berdasarkan data yang ada di lapangan yaitu tentang teknik apersepsi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran di SDN Porame. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI, peserta didik yang dianggap kompeten. Kemudian data yang telah diperoleh tersebut dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, penerapan apersepsi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran di SDN Porame adalah guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik terkait materi pembelajaran yang lalu. Ketika ada peserta didik yang menjawab benar, itu artinya peserta didik masih mengingat materi yang lalu. Akan tetapi jika ada peserta didik yang tidak dapat menjawab, itu artinya peserta didik tersebut lupa dengan materi sebelumnya. Ketika masih ada peserta didik yang lupa, maka guru mencoba untuk mengingatkan kembali dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diulang-ulang, sehingga peserta didik dapat mengingat kembali. Setelah peserta didik telah benar-benar mengingat materi sebelumnya, barulah guru melanjutkan materi. Kedua, kendala guru dalam pelaksanaan teknik apersepsi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Porame adalah rendahnya perhatian dan motivasi belajar peserta didik. Ketiga, solusi yang dilakukan guru adalah memberikan nasehat atau motivasi kepada peserta didik untuk terus menerus belajar. Maksudnya setiap proses pembelajaran guru tak henti-hentinya memberikan motivasi atau dorongan kepada peserta didik agar belajar dengan rajin dan tekun.
Implikasi penelitian ini adalah hendaknya guru Pendidikan Agama Islam meningkatkan kemampuannya agar dapat melakukan proses pembelajaran yang lebih baik, sehingg peserta didik termotivasi dan disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran.