Strategi Guru Mengatasi Kesulitan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Juz 30 Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Persis Kota Palu

Judul dari Skripsi ini adalah “Strategi Guru Mengatasi Kesulitan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Juz 30 Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Persis Kota Palu”. Pokok permasalahan dari skripsi ini adalah (1)
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Tahfidzul Qur’an juz 30 di SDIT Persis Kota Palu? (2) Apa saja kesulitan peserta didik dalam pembelajaran Tahfidzul Qur’an juz 30 di SDIT Persis Kota Palu? (3) Bagaimana strategi guru mengatasi
kesulitan peserta didik dalam pembelajaran Tahfidzul Qur’an juz 30 di SDIT Persis Kota Palu? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif, dilakukan di SDIT Persis Kota Palu pada bulan september sampai selesai. Teknik
pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pembelajaran Tahfidzul Qur’an di SDIT Persis Kota Palu berlangsung selama dua jam secara tatap muka dengan menggunakan dua sistem yaitu Muraja’ah dan menambah
hafalan baru (ziyadah). 2) Dalam pembelajaran Tahfidzul Qur’an juz 30 di SDIT Persis terdapat kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran seperti, faktor bacaan Al-Qur’an dan kurangnya keseriusan peserta didik, kesulitan membedakan ayat yang serupa dan kurang menguasai makharijul huruf, kurangnya melakukan muraja’ah dan tidak sabar, faktor waktu dan berganti-ganti Al-Qur’an, pengaruh handphone dan gangguan dalam mengingat serta tingkat kemampuan peserta
didik berbeda dan kurangnya religiusitas dari keluarga. 3) strategi yang diterapkan guru untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran Tahfidzul Qur’an yaitu menyelingi pembelajaran ilmu tajwid disetiap pembelajaran tahfidz dan
memberikan motivasi kepada peserta didik, menekankan perbedaan ayat selanjutnya dan mempraktikkan pengucapan huruf, mengoptimalkan kegiatan muraja’ah sebelum menyetor hafalan tambahan dan tidak beralih pada ayat berikutnya sebelum ayat yang dihafal benar-benar hafal, mengajarkan cara mengatur waktu dan memberikan hukuman bagi yang tidak membawa Al-Qur’an, melarang membawa handphone ke sekolah dan memfokuskan pikiran peserta didik serta memberikan dukungan dan berkomunikasi dengan orang tua peserta didik.
Saran penelitian adalah 1) Agar terus mempertahankan adanya kegiatan pembelajaran Tahfidzul Qur’an ini dan memberikan yang terbaik agar menjadikan salah satu sekolah yang memiliki peserta didik tahfidz Al-Qur’an terbanyak. 2)
Agar selalu semangat dalam mengajar dan membimbing peserta didik. 3) Agar selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengulang hafalan