MEKANISME PENGELOLAAN PRODUK AMANAH PADA UNIT PEGADAIAN SYARIAH PALU PLAZA DI ERA COVID 19

Skripsi ini membahas tentang Mekanisme Pengelolaan Produk Amanah Pada Unit Pegadaian Syariah Palu Plaza Di Era Covid 19. Rumusan masalah skripsi ini adalah sebagai berikut: 1). Bagaimana mekanisme pengelolaan produk amanah pada Unit Pegadaian Syariah Palu Plaza di Era Covid 19 ?. 2). Apa saja
faktor penghambat dan solusi yang diberikan terhadap pengelolaan produk amanah pada Unit Pegadaian Syariah Palu Plaza di Era Covid 19 ?. Responden pada penelitian ini adalah orang-orang yang dimintai tanggapan dari pertanyaan yang telah terstruktur untuk menjadi sumber data di
dalam suatu penelitian. Adapun responden dalam penelitian ini adalah Wagiman, S.E selaku pimpinan cabang, Rosita selaku karyawan bagian CRO, Moh. Rafi’I selaku karyawan bagian analis kredit, Rahma L. selaku nasabah dan Erni selaku nasabah pada Unit Pegadaian Syariah Palu Plaza.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1). Mekanisme pengelolaan produk amanah sebelum pandemi covid 19 adalah nasabah harus memilih kendaraan mana yang diinginkan dengan mengajukan pembiayaan produk amanah yang memiliki biaya angsuran rendah, usai verifiksi pihak Pegadaian akan menyerahkan uang DP pembiayaan produk amanah ke dealer sebesar 10% bagi
kendaraan motor dan 20% untuk kendaraan mobil dengan dendanya sebesar 1% dari harga kendaraan. Pada masa pandemi covid-19 terjadi kenaikan harga uang muka sebesar 20% untuk kendaraan bermotor dan 40% untuk kendaraan mobil dengan meniadakan denda untuk produk amanah. 2). Faktor penghambat terhadap pengelolaan produk amanah sebelum pandemi covid-19 adalah keterbatasan masyarakat dalam memahami produk sistem syari’ah, persaingan antar lembaga keuangan dan kurangnya sumber daya manusia yang bertugas untuk mempromosikan produk amanah kepada masyarakat. Pada masa pandemi covid-19 yaitu kenaikan harga uang muka dari 10% menjadi 20% bagi kendaraan motor dan 20% menjadi 40% bagi kendaraan mobil. Solusi yang dapat diberikan adalah menerapkan strategi manajemen resiko dengan mengasuransikan barang jaminan nasabah untuk meminimalisir terjadinya dampak seperti pembiayaan yang macet, bencana alam maupun kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian dari pihak nasabah dan pihak pegadaian