STRATEGI MENGURANGI KECEMASAN DALAM PUBLIC SPEAKING (STUDI KASUS MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING ISLAM ANGKATAN 2022 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU)

Skripsi ini berkenaan Strategi Mengurangi Kecemasan Dalam Public Speaking (Studi Kasus Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam Angkatan 2022 Universitas Islam Negeri Datokarama Palu), yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah 1). Bagaimana kecemasan yang terjadi pada saat public
speaking mahasiswa jurusan bimbingan konseling islam Angkatan 2022, 2). Bagaimana mahasiswa mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan mahasiswa jurusan bimbingan konseling islam angkatan 2022 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data dan sumber data
primer dan data skunder, sedangkan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara serta dokumentasi, dan Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data, terakhir adalah pengecekan
keabsahan data berupa triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi teori. Public speaking merupakan keterampilan penting bagi mahasiswa terutama dalam bidang bimbingan konseling islam yang menuntut kemampuan komunikasi
yang baik. Namun banyak mahasiswa mengalami kecemasan saaat berbicara di depan umum, yang dapat menghambat efektivitas komunikasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan dalam public speaking pada mahasiswa jurusan
bimbingan konseling islam angkatan 2022 Universitas Islam Negeri Datokarama Palu. Hasil penelitian menunjuhkan bahwah strategi yang efektif dalam mengurangi kecemasan public speaking meliputi persiapan yang matang, latihan berulang, teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, dan penggunaan pendekatan kognitif untuk mengubah pola pikir negatif. Selain itu dukungan sosisal dari teman sebaya dan bimbingan dosen juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Kesimpulan dari peneliti ini menunjuhkan bahwa kombinasi strategi teknis, psikologis dan sosial dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi kecemasan saat
berbicara di depan umum. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi instituti pendidikan dalam merancang program pelatihan public speaking yang lebih efektif bagi mahassiswa.