Peran Guru Agama dalam Meningkatkan Sikap Toleransi Melalui Bimbingan Ibadah di SD Inpres 6 Lolu

Keberagaman agama di Indonesia menuntut penanaman sikap toleransi sejak dini, khususnya di lingkungan pendidikan dasar. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk sikap toleransi peserta didik melalui kegiatan bimbingan ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru PAI dalam meningkatkan sikap toleransi peserta didik di SD Inpres 6 Lolu melalui
bimbingan ibadah, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam,
dan dokumentasi. Data dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sebagai pendidik, pemimpin, inovator, dan supervisor dalam membimbing peserta didik menjalankan ibadah sekaligus menanamkan nilai-nilai toleransi. Guru tidak hanya menyampaikan materi keagamaan, tetapi juga menjadi teladan sikap saling menghargai. Faktor pendukung meliputi keterbukaan lingkungan sekolah dan dukungan orang tua, sedangkan faktor penghambat utamanya adalah keterbatasan
sarana ibadah. Meskipun demikian, guru tetap berupaya maksimal dengan memanfaatkan ruang yang ada untuk kegiatan pembinaan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan ibadah yang dilakukan oleh guru PAI tidak
hanya meningkatkan ketakwaan peserta didik, tetapi juga memperkuat sikap toleran dalam kehidupan sosial. Dengan demikian, peran guru PAI sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan inklusif. Saran sekolah perlu menyediakan sarana ibadah yang memadai dan mendukung program toleransi secara berkelanjuta