Pola Komunikasi Antarpribadi Komunitas Disabilitas di Rumah Merah Putih Difabel Berkarya di Kota Palu (Studi Kasus Pada Tunarungu dan Tunadaksa)

Hasil penelitian menunjukkan: faktor pendukung penyandang disabilitas tunarungu menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi atau dengan bantuan lambang atau simbol sebagai alat untuk berkomunikasi. Faktor penghambatnya ialah adanya kurangnya pelatihan bahasa isyarat yang di laksanakan di Rumah Merah Putyih Difabel Berkarya oleh karenanya beberapa pesan yang disampaikan tidak dapat tersalurkan dengan baik. Sedangkan faktor pendukung penyandang disabilitas tunadaksa yaitu, mereka mampu berkomunikasi dengan menggunakan komunikasi nonverbal bagi disabilitas taraf berat dan komunikasi verbal bagi disabilitas taraf ringan serta adanya dorongan semangat dari keluarga bagi disabilitas taraf ringan agar mampu beradaptasi dimasyarakat. Serta faktor penghambat bagi disabilitas taraf berat ialah susah dalam berinteraksi dengan masyarakat karena lemahnya otot yang ada di tubuhnya sehingga sulit untuk digerakkan dan juga faktor penghambat bagi disabilitas taraf ringan yaitu perbedaan fisik yang mereka alami.