Kemampuan Literasi Digital Peserta Didik dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri 4 Kota Palu

Seiring perkembangan teknologi digital, hampir semua aktivitas manusia dilakukan melalui digital tidak terkecuali dalam dunia pendidikan termasuk pembelajaran bahasa Arab. Kemampuan berliterasi digital ini bertambah penting Ketika wabah Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020, Dimana semua aktivitas benar-benar dilakukan dari rumah atau secara online. Sehubungan dengan hal itu, maka penelitian ini kemudian dilakukan dengan membahas tentang rumusan masalah (1) bagaimana kemampuan literasi digital peserta didik kelas IX dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Negeri 4 Kota Palu (2) apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat kemampuan literasi digital peserta didik kelas IX dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Negeri 4 Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yaitu kepala madrasah, guru bahasa Arab, dan 5 orang peserta didik kelas IX, bahan-bahan kepustakaan, dokumentasi, dan sumbersumber pendukung lainnya. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan literasi digital peserta didik kelas IX di MTs Negeri 4 Kota Palu sudah cukup baik karena peserta didik dapat belajar bahasa arab menggunakan alat-alat digital seperti laptop, handphone, dan aplikasi-aplikasi seperti WhatsApp, Google translate, Kamus Arab, dll. Kemudian ada faktor-faktor pendukung dan penghambat kemampuan literasi digital peserta didik kelas IX dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Negeri 4 Kota Palu. Faktor pendukung yaitu madrasah memiliki lab komputer dengan 54 buah laptop dan 2 LCD proyektor, peserta didik memiliki perangkat digital seperti laptop dan handphone serta paham cara menggunakannya, peserta didik memahami cara menggunakan aplikasi-aplikasi digital seperti WhatsApp, Google Translate, Kamus Arab, App, Google Translate, Kamus Arab, YouTube, dll, madrasah memfasilitasi Wi-Fi. Sedangkan faktor penghambat yaitu jaringan yang kurang baik, pengetahuan yang masih kurang tentang bahasa Arab baik lisan maupun tulisan, Wi-Fi dan kuota internet yang kadang tidak tersedia di rumah. Implikasi penelitian ini yaitu diharapkan kepala madrasah untuk tetap memfasilitasi Wi-Fi, guru bahasa Arab lebih kreatif lagi, dan peserta didik lebih aktif lagi dalam mengembangkan kemampuannya dalam belajar bahasa Arab lewat digita