Pernikahan Beda Agama Dalam Masyarakat Kota Palu (Analisis Sosiologis)

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Konsep pernikahan beda agama menggambarkan kebahagiaan dan kenyamanan yang ditimbulkan pasangan, dan kebahagiaan tersebut dapat ditimbulkan oleh kebutuhan akan materi yang tercukupi. (2) Faktor penyebab seseorang melakukan pernikahan beda agama adalah faktor Psikologis, cinta, penghargaan terhadap diri, kesamaan pola fikir, pandangan hidup, visi dan misi, pemahaman keagamaan, peran orang tua dan riwayat keluarga, kebebasan memilih pasangan serta faktor ekonomi. (3) Implikasi terhadap masalah hukum keluarga: tidak sahnya pernikahan secara hukum agama maupun Negara jika dilakukan dalam keyakinan berbeda, adapun status dan kedudukan anak mengikuti garis keturunan ayahnya karena pernikahan yang dilakukan sah menurut hukum agama dan negara, serta mengenai harta warisan, belum ditemukan adanya kasus tersebut dalam masyarakat kota Palu