Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli buku yang disegel (studi pada toko buku palu)

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Jual Beli Buku Yang Disegel (Studi Pada Toko Buku Palu)”. Untuk mengetahui bagaimana jual beli buku yang disegel di Toko Buku Palu, apakah sudah sesuai dengan aturan hukum ekonomi syariah, dengan rumusan masalah 1. Bagaimana Praktek Jual Beli di Toko Buku Palu? 2. Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Jual Beli Buku Yang Disegel di Toko Buku Palu?
Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun menggunakan metode penelitian kualitatif atau penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan data yang diperoleh dari peristiwa yang terjadi di lapangan, melihat dan menganalisa hal-hal yang berkenaan dengan data yang dibutuhkan khususnya tentang Hukum Ekonomi Syariah tentang jual beli buku yang disegel di Toko Buku Palu, Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyegelan buku yang dilakukan oleh Toko Buku Palu ini pada mulanya adalah inovasi dari pihak supplier atau penerbit, pihak Toko Buku Palu melakukan hal serupa untuk penyeragaman saja. Selain itu pihak Toko Buku Palu juga memberikan beberapa alasan dalam penyegelan buku tersebut, yaitu sebagai media perawatan inventaris, jika tidak disegel buku tersebut gampang rusak karena ulah sebagian konsumen yang tidak bertanggung jawab, misalnya adanya sobekan, lipatan, bahkan ada halaman yang hilang sehingga buku tersebut mengalami penurunan harga jual bahkan sampai tidak laku dijual. Hal ini akan berdampak pada keuntungan yang akan diperoleh pihak Toko Buku Palu. Jual beli buku yang disegel Toko Buku Palu, menurut tinjauan hukum ekonomi syariah diperbolehkan. Jika dilihat dari objeknya, transaksi jual beli seperti ini tidak termasuk praktek gharar yang berat (kabir), karena ketidaktahuan/ketidakjelasan (jahl) pada objek jual beli (mabih’), akan tetapi keghararan ini dianggap gharar yang lemah (yasir), meski buku dalam keadaan bersegel, judul, pengarang buku, penerbit buku, sinopsis buku, serta adanya ISBN (International Standard Book Number adalah pengidentifikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial), dan tertera harga yang jelas meskipun buku tersebut disegel, dengan adanya keterangan tersebut konsumen bisa mengetahui secara sekilas isi buku tersebut.
Adapun saran yang diberikan oleh penulis, pertama, bagi pembeli agar lebih selektif dalam memilih buku yang dibeli. Kedua, bagi penjual dalam menawarkan buku agar selalu memperhatikan kualitas atas barang tersebut. Ketiga, penjual yang menjual buku bersegel agar menyediakan satu contoh yang terbuka (tidak disegel). Dan keempat, bagi penerbit yang menjual buku diharapkan pula menyediakan informasi yang mendukung akan buku bersegel tersebut seperti menyediakan contoh.