Makna Motif Batik Valiti Pada Masyarakat Suku Kaili Di Desa Beka Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi (suatu tinjauan pendidikan Islam)

Skripsi ini berkenaan dengan penelitian “Makna Motif Batik Valiri Pada masyarakat Suku Kaili Di Desa Beka Kecamatan Marawola kabupaten Sigi (Suatu Tinjauan Pendidikan Islam)”. Kebudayaan adalah warisan sosial yang hanya dapat dimiliki dengan cara melestarikannya. Batik valiri yang berada di Desa Beka Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi memiliki ciri khas motif tersendiri seperti halnya motif Taiganja, Motif Daun Kelor dan Motif Lalove.
Berdasarkan Hal tersebut, uraian skripsi ini berangkat dari masalah Apa Makna Motif Batik Valiri yang digunakan Masyarakat Suku Kaili di Desa Beka Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi? Bagaimana Makna Motif Batik Valiri Kaitannya dengan Pendidikan Islam Pada Masyarakat Suku Kaili Di Desa Beka kecamatan Marawola Kabupaten Sigi ?
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomologi, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, trigulasi dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa makna dari motif valiri yaitu Motif Taiganja melambangkan status sosial masyarakat suku kaili, motif daun kelor adalah sebagai tumbuhan yang banyak diminati oleh masyarakat suku kaili sehingga memiliki banyak manfaat termasuk dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dan motif Lalove ialah Seruling atau alat musik yang terbuat dari bambu dan digunakan pada saat melakukan adat istiadat seperti adat balia, pesta pernikahan, dan perkumpulan banyak orang. Pendidikan islam yang terdapat dalam motif batik valiri. Motif Taiganja dalam pendidikan islam memiliki makna kesuburan, Daun Kelor memiliki makna kesehatan dan Lalove memiliki makna suara atau bunyi yang di hasilkan oleh angin yang berasal dari bambu.