Peranan Homeschooling dalam Pembentukkan Karakter Anak di Kota Palu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. pelaksanaan Homescholing di Kota Palu pada pelaksanaan homeschooling Murni: (a) latar belakang dilaksanakannya pendidikan homeschooling adanya visi-misi yang berbeda dengan pendidikan di sekolah dengan keinginan orang tua serta orang tua menginginkan kemerdekaan bagi anak pada hal-hal yang diminati (b) kurikulum yang digunakan memiliki perbedaan pada kedua keluarga, yakni menitikberatkan pada pendidikan moral dan keteladanan dari orang tua. Keluarga lainnya mengacu pada Permendikbud 137-2014 Standar Nasional PAUD, Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dan Framework Fitrah Based Education (c) tenaga pendidik yang digunakan yakni orang tua sendiri dan mengikutkan anak pada kegiatan-kegiatan kursus tertentu (d) waktu dan materi homeschooling yaitu materi keagamaan seperti, shalat berjamaah lima waktu, menghafal Al-Qur‟an dan murojaah hafalan, puasa, dan lain-lain dan (e) untuk memperoleh pengakuan terhadap pendidikan anak orang tua mendaftarkan anak di PKBM Palu untuk memperoleh NISN yang digunakan anak untuk mengikuti Ujian Nasional atau ujian kesetaraan. 2. Peran homeschooling dalam Pembentukan Karakter Anak di Kota Palu (a) orang tua memiliki visi dan misi masing-masing tentang karakter yang diharapkan pada anak-anaknya (b) faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter pada homeschooling yakni keteladan orang tua dalam mengarahkan dan membimbing dan mendidik anak-anaknya (c) karakter yang telah terbentuk melalui pendidikan homeschooling pada anak antara lain kedisiplinan dan kemandirian anak seperti (Azka dan Ahda, 11 tahun) anak sudah terbiasa shalat berjamaah lima waktu di masjid, menghafal Al-Qur‟an dan murojaah, jujur, hormat dan patuh pada orangtua, mandiri, suka membaca buku. Sedangkan Muhammad Faiq Al-Fatih (6,5 tahun) mulai tumbuh ketaatan pada Tuhannya, percaya diri, senang belajar, kreatif, menemukan solusi atas masalahnya sendiri dan senang membantu orangtua.