Konsep Pengembangan Pertanian Al-Qur'an Dan Sains (Kajian Q.S Al-Kahfi:32-34)

Pertanian merupakan sebuah isu penting di seluruh belahan dunia. Bukan saja pertanian sebagai alat pemenuhan kebutuhan pangan, melainkan juga pertanian merupakan sebuah sektor yang mampu mendongkrak kemajuan sektor industri dan sektor lainnya. Hasil riset yang dilakukan Bappenas maupun BPS menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran yang sangat penting (vital) dalam membangun negara secara keseluruhan dalam menopang kelangsungan hidup manusia.
Melalui paparan tersebut, maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Adapun uraian dalam skripsi ini berangkat dari masalah bagaimana konsep pengembangan pertanian dalam pandangan (Q.S. al-Kahfi : 32-34)?, dan bagaimana konsep pengembangan pertanian dalam pandangan sains (Ilmu Pertanian)?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat kepustakaan, metode pengumpulan data melalui studi dokumentasi, metode analisis data yang digunakan adalah metode tafsir maudhui, deskriptif, kontekstual, eksploratif dan pengembangan, kemudian menarik sebuah kesimpulan secara komprehensip.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanian adalah sumber kehidupan. Pernyataan ini didasari fungsi pertanian sebagai sumber produksi segala jenis bahan pangan. Tanpa ada produksi pertanian tentu keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain akan terganggu bahkan terancam punah. Fungsi strategis sektor pertanian tersebut sampai kapan pun tidak tergantikan oleh sektor lain. Oleh karena itu, pertanian senantiasa menjadi prioritas dalam sederet program pembangunan nasional dan internasional. Kemajuan pertanian memberi kontribusi penting bagi jaminan bahan pangan, kelayakan hidup, kecukupan pangan dan gizi, peningkatan status kesehatan, stabilitas kualitas sumber daya manusia di masa kini dan mendatang, terdapat dua konsep pengembagan pertanian yang baik yaitu. Pertama, Konsep pengembangan pertanian dalam sains adalah konsep pertanian organik secara berkelanjutan. Kedua, Konsep pengembangan pertanian dalam al-Qur’an disebut dengan konsep janan al-Qur’an, dimana komponen dasar atau karakteristik utamanya berasal daril wahyu Ilahi.
Jika para aktivis pertanian membangun pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengintegrasikan penerapan konsep pertanian organik dan konsep janan al-Qur’an. Maka diharapkan pembangunan pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan tetap kuat dan kokoh sebagai lokomotif penggerak gerbong pembaharuan di segala sektor kehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta mewujudkan para pelaku usaha pengembangan pertanian yang berketuhanan dengan cara membumikan nilai-nilai al-Qur’an sebagai nahkoda penggunaan sains dan teknologi yang semakin canggih dalam mengolah alam.