Penafsiran Hayatan Thayyibah Dalam Al-Qur'an Surah An-Nahl Ayat 97 Perspektif Al-Misbah

Skripsi ini membahasa tentang ―Penafsiran Hayatan Thayyibah Dalam Al�Qur'an Surah An-Nahl Ayat 97 Perspektif Al-Misbah‖ dengan rumusan masalah (1) Bagaimana pandangan Al-Qur'an tentang Hayatan Tayyibah? Dan (2) Bagaimana penafsiran Hayatan Tayyibah dalam perspektif Al-Misbah? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan
(Library Research) dengan pendekatan Bayani (deskriptif) yang bersifat Analisis Isi (Content Analysis). Sumber data yang digunakan yaitu Kitab Tafsir Al Misbah Vol. 7 Terbitan Lentera Hati tahun 2002 karya Muhammad Quraish Shihab sebagai data primer dan buku-buku maupun jurnal pendukung lainnya sebagai data sekunder. Metode tafsir yang digunakan adalah Maudhu'i dan Tahlili. Hasil penelitian ini adalah pandangan al-Qur'an tentang Hayatan Tayyibah pada kata Hayatan terdapat empat makna yaitu sebagai penciptaan pertama, kehidupan di dunia dan tumbuhnya tanaman sedangkan pada kata Tayyibah sebagai larangan untuk tidak mengingkari nikmat Allah SWT, pemberian rizki dan sebagai do'a. Penafsiran Hayatan Tayyibah dalam perspektif Al-Misbah yaitu sebagai rasa lega yaitu memiliki ketakwaaan dan hati yang bersih seperti tidak ada dosa, kedzaliman, kedengkian serta hasad, ridha yaitu rasa kerelaan atas takdir yang
diterima baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempat, sabar yaitu sifat yang selalu bergantung teradap Allah SWT atas cobaan atau ujian yang dilalui sebagai bukti ketaatan dan kepercayaannya atas segala yang dimilikinya merupakan titip dari Allah SWT., Bersyukur yaitu sikap menerima atas segala nikmat yang Allah SWT. berikan kepadanya.