Penerapan Sikap Moderat Dalam Beragama Pada Peserta Didik MAN 2 Kota Palu

Penerapan sikap moderat dalam beragama di MAN 2 Kota Palu dapat menjadi contoh bagaimana pendidikan karakter dapat diintegrasikan dengan pendidikan agama. Sikap moderat tidak hanya penting untuk menjaga kerukunan antar umat islam, tetapi juga untuk membangun karakter individu yang dapat
berkontribusi positif dalam masyarakat dikehidupan sehari-hari. Berkenaan dengan hal tersebut maka uraian skripsi ini berangkat dari masalah: 1) Bagaimana penerapan sikap moderat dalam beragama pada peserta didik MAN 2 Kota Palu? 2)
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sikap moderat dalam beragama pada peserta didik MAN 2 Kota Palu? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik
analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MAN 2 Kota Palu secara aktif menerapkan sikap moderat dalam beragama melalui berbagai kegiatan edukatif dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap moderat ini tercermin dalam penghormatan terhadap perbedaan, toleransi, dan keseimbangan dalam beragama. Beberapa bentuk penerapan sikap moderat yang dilakukan di MAN 2 Kota Palu meliputi: 1) Seminar moderasi beragama dan pemilihan duta moderasi beragama. 2) Shalat dzuhur berjamaah. 3) Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). 4) Kultum. 5) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap moderat terdapat tiga faktor utama yang berperan dalam membentuk sikap moderat, yaitu pertama faktor formal (lingkungan madrasah), kedua faktor informal (keluarga), dan ketiga faktor nonformal (lingkungan sosial). Lingkungan madrasah memiliki peran penting dalam menerapkan sikap moderat
dalam beragama melalui tiga aspek utama yaitu materi pembelajaran, kegiatan keagamaan, dan keteladanan guru