Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata Pelajaran IPA MI Alkhairaat Dolago Kabupaten Parigi Moutong

Skripsi ini membahas tentang penerapan model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI Alkhairaat Dolago Kabupaten Parigi Moutong. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran yang diterapkan di MI Alkhairaat Dolago Kabupaten Parigi Moutong, yang kedua apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran IPA di kelas IV MI Alkhairaat Dolago. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian berada di Madrasah Ibtidaiyah Dolago Kabupaten Parigi Moutong, sumber data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran IPA khususnya materi perubahan wujud benda. Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA, dimana peserta didik dibiarkan menemukan sendiri melalui pengamatan dan percobaan, guru hanya membimbing atau instruksi. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih aktif dan pembelajaran tidak menjadi membosankan bagi peserta didik. Adapun faktor pendukung guru dalam menerapkan model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran IPA kelas IV MI Akhairaat Dolago yaitu ketelatenan guru menguasai cara-cara membuat kelas menjadi hidup (menyenangkan), guru juga menggunakan bahasa yang luwes, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik, kemudian rasa percaya diri dan rasa ingin tahu peserta didik sangat besar. Hambatan yaitu kurang tersedianya sarana dan prasarana berupa alat-alat peraga dan keterbatasan waktu yang mana waktu pembelajaran yang sangat singkat tidak semua peserta didik bisa dengan mudah memahami materi pembelajaran, adanya perbedaan kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran. Saran dalam penelitian ini adalah setiap guru harus terus meningkatkan lagi kemampuannya dalam menggunakan berbagai macam model pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dapat berjalan lebih optimal.