Analisis Adat Perkawinan Suku Saluan Perspektif Hukum Islam di Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Pelaksanaan Pernikahan Adat suku Saluan di Kecamatan Bualemo Kab. Banggai diawali dengan Montoi Tanggal atau menentukan tanggal pernikahan. Kemudian, dilanjutkan dengan penjajakan (popitoi), meminang (Monsodoi), musyawarah Pernikahan (Mobisalakon Saibatanggo), proses terakhir dari proses pernikahan adat suku saluan di Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai yaitu Mengantar Pengantin (Menggundulkan Mangantokon) pria untuk melangsungkan Pernikahan (Akad Nikah) dan Berkunjung Kerumah Mertua (Mobilangi Tama). (2)Pernikahan adat Suku Saluan di Kec. Boalemo Kabupaten Banggai ditinjau dari Perspektif Hukum Islam boleh dilakukan. Apabila ditinjau dari sudut pandang maqâṣid al syariah, juga bisa diakui kebolehannya, karena mewujudkan maksud yang baik, yaitu untuk memelihara jiwa dan harta benda. Tetapi apabila ada sesuatu dalam tradisi yang bertentangan dengan hukum Islam harus ditinggalkan. Jadi sejatinya kita tidak bisa menyatakan sesuatu itu sah atau haram sebelum mengetahui dasar hukum dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.