Konsep Pendidikan Multikultural Berbasis Sufisme dalam Pendidikan Islam

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, pendidikan multikultural membutuhkan konstruksi filosofis baru jika diterapkan dalam pendidikan Islam karena dua alasan, yaitu: a) pendidikan multikultural, secara historis, lahir sebagai respon masyarakat Barat terhadap situasi dan kondisi masyarakatnya yang berbeda dengan situasi dan kondisi masyarakat muslim; b) multikulturalisme, baik sebagai ideologi, filsafat atau pun kebijakan publik berbasis pada humanisme sekuler. Hal ini berbeda dengan pandangan Islam yang memandang manusia sebagai makhluk transenden. Kedua, sufisme yang dapat dijadikan sebagai dasar filosofis konstruksi pendidikan multikultural adalah sufisme positif. Ketiga, konstruksi pendidikan multikultural berwawasan sufistik dibangun dengan berpijak pada konsep mutlikulturalisme sufistik sebagai dasar filosofisnya, sehingga melahirkan rancang bangun Pendidikan Islam Multikultural, yang bertujuan menanamkan multikulturalisme sufistik.